Mangsa Pasar Mobil Pak Tani

Mangsa Pasar Mobil Pak Tani
info gambar utama

Mobil pak tani atau mobil perdesaan adalah mobil yang diproduksi sendiri oleh Negeri Indonesia, selain digunakan untuk kepentingan dalam negeri di dalam sektor pertanian dan perkebunan, mobil pedesaan juga disiapkan untuk pasar luar negeri.

Mobil pedesaan akan diproduksi masal pada tahun 2019 mendatang, dua investor lokal yang menggarap mobil pedesaan adalah PT Kiat Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia (Astra Grup), jumlah produksi mobil pedesaan sekitar 15 ribu mobil.

Harga mobil pedesaan dibanderol dengan harga 65 sampai 70 juta rupiah diluar aksesoris yang dibutuhkan. Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin mengatakan, kalau pembelian sendiri bisa dilakukan dengan kredit. Mereka akan bekerjasama dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), dan bank lain penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) mengatakan Afrika dinilai menjadi pasar yang potensional.

"Ya ekspor saya melihatnya misalnya Afrika, negara-negara ketiga itu ya. Mereka pasti perlu lah yang kayak gini. Saya rasa terbuka luas peluang ekspor," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto. Dilansir dari detik

Negara-negara di Afrika memiliki potensi jadi pasar ekspor mobil pedesaan karena Afrika memiliki kebutuhan.

"Saya sudah sampaikan kepada mereka (produsen mobil desa), ini tidak hanya untuk pasar lokal, tapi bisa untuk ekspor. Misalnya kayak di Afrika kan mereka juga negara-negara agraris yang butuh sistem transportasi ataupun alat mekanisasi pertanian yang multiguna seperti ini," jelasnya.

Kemenperin juga turut mendukung ekspor mobil pedesaan untuk diekspor, misalnya melalui Sekretariat Kerjasama Selatan-Selatan Kemenperin-UNIDO. UNIDO sendiri merupakan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Jadi misalnya melalui kerjasama Selatan-Selatan ini kita juga bisa mempromosikan produk produk kita. Kita bisa menunjukkan ke mereka ini ada alat alat mesin pertanian, sehingga nanti bisa dikenal produknya sekaligus bisa dimanfaatkan menjadi pasar kita," tambahnya.

Sedangkan untuk Asia Tenggara yang berpotensi menjadi mangsa pasar adalah negara Myanmar dan Kamboja.


Sumber: detik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini