Mahasiswa ITS kembali mengharumkan nama Indonesia di kompetisi Internasional. Elysa Nensy Irawan dan Aldo Mahendra Putra, Dua mahaisiswa Departemen Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut raih Gold Prize di Thailand.
Mereka mengikuti event The ASEAN Thermoelectric Device Fabrication and Invention Fair, awal Agustus 2018 ini di Sakon Nakhon Rajabhat University, Thailand.
Dalam kompetisi ini setiap tim diberikan komponen untuk menyusun modul termoelektrik.
Dikutip dari TribunNews, Nensy yang pada saat itu masih berada di Thailand menjelaskan, termoelektrik merupakan sebuah piranti elektronik yang dapat mengubah perbedaan suhu menjadi energi listrik, ataupun sebaliknya. Komponen-komponennya terdiri dari alumina, kabel, termoelemen, dan tembaga secara terpisah.
Mereka juga diberikan waktu sebanyak satu jam untuk menyelesaikan proses fabrikasi sehingga komponen-komponen tersebut menjadi sebuah modul termoelektrik seperti yang dijual di pasaran.
Menurut Nensy, dalam melakukan fabrikasi, setiap tim diberikan kebebasan mengembangkan kreativitas mereka untuk menentukan bagaimana desain, p-n junction (tipe material semikonduktor), dan packaging dari termoelektrik yang akan dibuat.
Kemudian dewan juri akan melakukan pengujian terhadap daya dari masing-masing thermoelektrik yang telah dibuat oleh masing-masing tim untuk menentukan pemenang dari kompetisi ini.
“Tim kami berhasil menjuarai lomba karena berhasil merakit dan membuat modul termoelektrik dengan tegangan paling tinggi,” ungkap Elysa Nensy Irawan, Ketua Tim dari Departemen Fisika, dikutip dari TribunNews.
Perlombaan ini juga diikuti sebanyak 70 tim dari beberapa negara di ASEAN. Di antaranya dari Indonesia, Myanmar, Laos dan tuan rumah sendiri Thailand.
Sumber : Tribunnews
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News