Buah Lindur Sebagai Sumber Pangan Kaya Karbohidrat Alternatif

Buah Lindur Sebagai Sumber Pangan Kaya Karbohidrat Alternatif
info gambar utama

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove (hutan bakau) terbesar di dunia, yaitu mencapai 8.60 juta hektar. Maka dari itu Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis. Produk hutan mangrove yang sering dimanfaatkan manusia adalah kayu yang digunakan sebagai bahan bakar, bahan membuat perahu, tanin untuk pengawet jaring, lem, bahan pewarna kain dan lain-lain.

Selain itu, bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon mangrove adalah buahnya. Sebuah penelitian yang dilakukan pada masyarakat kampung Rayori, Kabupaten Biak Numfor, Papua memberikan informasi bahwa masyarakat telah memanfaatkan buah mangrove untuk dimakan, terutama jenis Bruguiera gymnorrhiza.

Spesies Bruguiera gymnorrhiza mempunyai nama lokal di masing-masing daerah, pada daerah Jawa dan Bali disebut lindur, kajang-kajang di Sulawesi, aibon di Biak dan mangi-mangi di Papua. Mangrove jenis ini berbuah sepanjang tahun dengan pohon tingginya mencapai 35 meter. Lalu, produktif menghasilkan buah saat pohon berumur 2 tahun.

Buah lindur ini secara tradisional diolah menjadi kue, cake, atau dicampur dengan nasi atau dimakan langsung. Buah ini sendiri mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan melampaui beras, jagung, singkong atau sagu.

Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bekerja sama dengan Badan Bimas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur menghasilkan penelitian berupa jumlah kandungan energi buah mangrove ini. Terdapat sebanyak 371 kalori per 100 gram dari buah lindur sendiri. Ini menunjukkan angka yang lebih tinggi dari beras yang hanya memiliki 360 kalori per 100 gram.

Di daerah lain pun, buah mangrove ternyata telah dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Adalah Muara Angke Jakarta dan teluk Balikpapan, masyarakat di daerah ini secara tradisional telah mengkonsumsi beberapa jenis buah mangrove sebagai sayuran, seperti Rhizophora mucronata, Acrosticum aureum (kerakas) dan Sesbania grandiflora (turi).

Begitu pula di sebagian wilayah Timor Barat, Flores, Sumba, Sabu dan Alor, masyarakat menggunakan buah mangrove ini sebagai pengganti beras dan jagung pada waktu terjadi krisis pangan.

Buah mangrove jenis lindur sangat potensial untuk dijadikan sumber pangan kaya karbohidrat. Maka dari itu, perlu adanya perhatian dari pemerintah atau lembaga penelitian, sehingga masyarakat bisa mengetahui informasi mengenai cara pengolahan dan nilai gizi yang terkandung pada buah ini.


Sumber: mangrovemagz.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini