Raih Rekor Muri, Replika Eks Pabrik Gula De Tjolomadoe dari 17.845 Timus

Raih Rekor Muri, Replika Eks Pabrik Gula De Tjolomadoe dari 17.845 Timus
info gambar utama

Kemerdekaan ke-73 RI, gedung bekas pabrik gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, meraih rekor MURI dengan membuat replika menggunakan 17.845 timus (kue berbahan ketela), Sabtu (18/8/2018).

Pembuatan Replika De Tjolomadoe yang disusun dari 17.845 Timus merupakan puncak Festival Timus yang digelar sejak Kamis (16/8/2018) hingga Sabtu (18/8/2018).

Dilaporkan Warta Kota, replika gedung Tjolomadoe dikerjakan oleh 20 siswa-siswi SMKN 4 Karanganyar dan 10 orang dari ICA (Indonesian Chef Association) yang diketuai oleh Chef Brian Wicakssono (Runner Up Master Chef Indonesia 3).

Replika gedung De Tjolomadoe yang disusun dengan timus sebanyak 17.845 meraih rekor MURI. Foto: KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
info gambar

Hasilnya, penyusunan timus replika berhasil menorehkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Replika De Tjolomadoe dari Rangkaian Timus Terbanyak”.

Piagam Rekor MURI diserahkan Ekeskutif Manager MURI Sri Widyawati kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Pada Kompas.comWidyawati mengatakan, "Karya dan karsa replika sangat spektakuler karena bahan baku merupakan makanan khas Karanganyar berupa timus. Semoga dengan anugerah rekor ini, timus tetap menjadi makanan kebanggaan.”

Eksekutif Manager MURI, Sri Widyawati menyerahkan piagam rekor MURI untuk replika De Tjolomadoe dengan susunan timus terbanyak di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (18/8/2018) sore. Foto: KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
info gambar

Usai menerima penghargaan, Juliyatmono mengatakan dipilihnya timus sebagai bahan pembuatan replika De Tjolomadoe karena makanan itu populer di daerahnya.

Apalagi setiap hari warga bisa membuat berton-ton timus untuk dikonsumsi dan dijual. Tak hanya itu, bahan baku timus murah, hiegenis dan mudah dicari di pasar.

Rachmat Priyatna selaku penyelenggara menyampaikan bahwa Festival Timus dan Pemecahan Rekor MURI melalui pembuatan replika diselenggarakan untuk meningkatkan brand engagement De Tjolomadoe.

"Kami harap acara ini mampu mendekatkan De Tjolomadoe dengan pengunjung dan masyarakat. Dengan demikian visi De Tjolomadoe untuk menjadi Pusat Kebudayaan di Solo Raya dapat tercapai," jelas Rachmat pada Kompas.com.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini