Aplikasi Lautan Nusantara Buatan Indonesia, Permudah Nelayan Tangkap Ikan

Aplikasi Lautan Nusantara Buatan Indonesia, Permudah Nelayan Tangkap Ikan
info gambar utama
Indonesia sebagai negara dengan luas wilayah laut mencapai dua pertiga total luas wilayah membuat Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi laut yang luar biasa. Berbagai macam spesies laut ada di Indonesia dan kekayaan laut menjadi komoditas yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu cara untuk memanfaatkan kekayaan tersebut adalah dengan memberdayakan nelayan Indonesia dengan teknologi terbaru seperti penggunaan aplikasi ponsel pintar.

Seperti diberitakan CNN Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru-baru ini meluncurkan aplikasi ponsel pintar berbasis Android yang diklaim mampu membuat nelayan lebih mudah menangkap ikan. Aplikasi yang diberi nama Laut Nusantara tersebut secara real time akan menginformasikan nelayan tentang daerah tangkapan ikan, kondisi cuaca yang lengkap, kondisi gelombang laut, hingga perkiraan konsumsi bahan bakar. Lewat kemampuan ini para nelayan yang menggunakan aplikasi digadang-gadang akan bisa meningkatkan produktivitas para nelayan sebesar 50 persen.

Untuk mendapatkan aplikasi ini, nelayan bisa langsung mengunduh aplikasinya melalui Play Store. Aplikasi Laut Nusantara sendiri merupakan hasil kerjasama Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan XL Axiata.

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) KKP, I Nyoman Radiarta mengungkapkan bahwa aplikasi ini akan bisa lebih efektif menemukan lokasi tangkapan ikan dibandingkan dengan metode tradisional. Lewat aplikasi ini nelayan akan bisa melihat peta tempat keberadaan ikan.

"Data yang dimasukan itu berdasarkan perilaku ikan. Data-data tersebut merepresentasikan lokasi ikan. Kami gabungkan tingkah laku ikan dengan temperatur suhu air dan klorofil. Dari situ kami bisa menentukan wilayah sebaran ikan," ujar Nyoman.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Berkat data-data tersebut BROL mampu menciptakan aplikasi yang mampu mencapai tingkat akurasi ketepatan lokasi keberadaan ikan hingga 50 persen.

"Artinya bisa dipastikan 50 persen peluang mendapatkan ikan di lokasi yang dipetakan. Kalau musim lagi bagus bisa mencapai 70 persen," kata Nyoman.

Peningkatan kemungkinan mendapatkan ikan ini tentu akan bisa meningkatkan produktivitas para nelayan tradisional yang selama ini harus berlayar mencari ikan tanpa kepastian.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP, Syarief Widjaya mengungkapkan bahwa jika nelayan semakin produktif maka produk domestik bruto nasional akan turut meningkat dari sektor perikanan. Saat ini PDB perikanan Indonesia masih berada di angka 3,89 persen. Angka ini dinilai masih rendah mengingat luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi dengan jutaan nelayan.

"Kita harus bangunkan raksasa tidur. Kita punya 620 ribu unit perahu nelayan, jumlah ini terbesar di dunia. Kita punya 2,7 juta nelayan dan pada 2017, potensi tangkapan 12, 5 juta ikan per tahun," kata Syarief.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini