Melirik Produksi dan Potensi Jagung sebagai Produk Ekspor

Melirik Produksi dan Potensi Jagung sebagai Produk Ekspor
info gambar utama

Jagung adalah jenis tumbuhan yang sangat familiar di lingkungan Indonesia. Beragam olahan jagung pun menjamur di banyak wilayah di Indonesia, mulai dari makanan ringan seperti jagung rebus hingga minyak jagung. Jagung dapat tumbuh di berbagai daerah di Indonesia karena iklim tropisnya yang cocok dengan fisiologi Jagung.

Jagung juga dikenal sebagai sumber karbohidrat selain gandum dan padi. Beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Madura, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi menjadikan jagung sebagai makanan pokoknya.

Dengan melimpahnya kebutuhan jagung dalam negeri, produksi pun digenjot hingga dapat melakukan ekspor. Baru-baru ini, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) melakukan upaya menggenjot produktivitas Jagung di Sulawesi Tengah dan membuka lahan produksi jagung baru di Lampung.

Melalui program #JagungKita, Indonesia telah memproduksi dan mengekspor salah satunya 20 ton benih jagung hibrida, yaitu jenis jagung yang diperoleh dari persilangan antara 2 atau lebih yang sifatnya adalah heterozygot dan homogen.

Ekspor dilakukan ke Srilanka dan Pakistan dengan nilai USD 1,5 juta. Tahun 2018 ini presiden RI Joko Widodo menargetkan ekspor Jagung sebanyak 500 ton. Program Tanam Jagung Nasional dicanangkan untuk memenuhi target tersebut.

Dihimpun dari data Kementan RI, Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) mengatakan, jumlah produksi realistis jagung hingga Juli 2018 adalah 19 juta ton dari total target 30 juta ton. Angka produksi jagung terus meningkat dari tahun 2014 hingga mengikat drastis di 2017.

Selain karena iklim tropis Indonesia yang cocok dengan beragam jenis tumbuhan yang salah satunya adalah jagung, ternyata manfaat-manfaat yang ada pada jagung juga menjadikan jagung bernilai lebih sebagai produk ekspor.

Manfaat yang utama tentu saja sebagai bahan pangan, baik pangan pokok mau pun pangan olahan. Bagi beberapa orang, jagung adalah sumber karbohidrat yang lebih baik daripada nasi, dan juga bagus untuk konsumsi diet.

Minyak jagung juga baik untuk kesehatan dibanding minyak konvensional dari sawit. Dalam bidang kecantikan, jagung juga banyak digunakan sebagai masker wajah untuk mencerahkan kulit dan menyamarkan noda hitam.

Tidak hanya banyak manfaat bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya, misalnya sebagai pakan, tempat meletakkan telur dan sebagai rumah bagi spesies-spesies hama dan serangga di sawah.

Wah, bukannya malah gawat, ya? Tidak, kok!

Spesies-spesies yang merupakan musuh alami di sawah tersebut memang diperlukan di ekosistem sawah agar tetap seimbang, yang tentunya juga berdampak baik terhadap hasil panen. Fungsi jagung yang demikian yang membuat jagung disebut tanaman refugia.

Periode berbunga Jagung juga singkat dibanding bunga-bunga lainnya sehingga serangga-serangga dapat memanfaatkan nektarnya. Bersyukur sekali, ya, Indonesia berada di iklim yang cocok dengan tumbuh kembang tanaman berjuta manfaat ini!

Sumber: Kementerian Pertanian RI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini