5 Makanan Nasional Diresmikan Oleh Kemenpar

5 Makanan Nasional Diresmikan Oleh Kemenpar
info gambar utama

Dikutip dari Tempo.co Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menyebutkan bahwa lima masakan akan diresmikan sebagai makanan Indonesia. Kelima masakan tersebut adalah soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado.

Ia menyebutkan keputusan tersebut akan menjawab kesulitan Indonesia selama ini yang tidak memiliki makanan nasional secara resmi.

"Saya contohkan, kalau Thailand ada Tom Yum, Malaysia dengan nasi lemak. Ini namanya problem of plenty karena (kita) punya banyak makanan," ucap Arief Yahya.

Menurut Arief Yahya memang tidak ada masalah yang signifikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan lokal melalui daya tarik kuliner, namun keputusan tersebut masih harus dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara melalui makanan khas Indonesia.

Rendang | Sumber: tribun
info gambar

Kemudian Arief Yahya menjelaskan bahwa soto diajukan sebagai masakan nasional oleh 5 lembaga/kementerian dipimpin oleh Badan Ekonomi Kreatif. Dengan alasan bahwa soto tersebar di seluruh penjuru nusantara.

Namun, Kementerian Pariwisata sendiri memutuskan bahwa soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado adalah lima kuliner nasional. Tiga dari masakan tersebut telah diakui oleh CNN sebagai salah satu makanan ternikmat di dunia.

Strategi kedua yang akan diaplikasikan untuk mempromosikan wisata kuliner di Indonesia adalah dengan memberikan rekomendasi destinasi kuliner. Saat ini Kementerian Pariwisata sedang dalam proses sertifikasi tiga destinasi kuliner, yakni; Bali, Bandung, dan Yogyakarta.

Ilustrasi masakan sunda | Sumber: Magazine-Joblike
info gambar

"Saya harap Bali bisa menjadi sebuah destinasi kuliner di 2018, diikuti oleh Bandung," ucapnya.

Selain itu, masakan Indonesia juga dapat dipromosikan melalui strategi co-branding di restoran-restoran Indonesia yang buka di luar negeri.

Meskipun begitu, kementerian mengakui kendala bahwa tidak banyaknya restoran Indonesia di luar negeri.

"Kementerian Pariwisata diharuskan untuk mempromosikan restoran-restoran tersebut. Kami akan bekerjasama dengan pemilik restoran. Saya juga telah mengatur pertemuan untuk koordinasi," tambah Arief.


Sumber: Jakarta Post | Tempo.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini