160 Spesies Anggrek Ditemukan di Bengkulu. Beberapa di Antaranya Hanya Dapat Ditemukan Disana

160 Spesies Anggrek Ditemukan di Bengkulu. Beberapa di Antaranya Hanya Dapat Ditemukan Disana
info gambar utama

Sekelompok peneliti dari sekolah pertanian Universitas Bengkulu telah menemukan dan mendokumentasikan 160 spesies anggrek di wilayah tersebut.

"Banyak anggrek ditemukan melalui ekspedisi pencarian yang dilakukan sejak 2012 dan masih dilakukan hingga sekarang," ucap Atra Romeida, salah satu peneliti yang terlibat, dikutip dari Antara.

Penemuan tersebut merupakan sebuah kejutan bagi para peneliti dan menunjukkan kekayaan alam hutan Bengkulu.

"Beberapa dari anggrek tersebut dikategorikan endemik, berarti spesies tersebut hanya tumbuh di area tertentu, tidak dapat tumbuh dimana saja," ucap Atra.

Untuk membudidayakan spesies yang baru ditemukan, peneliti bersama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam setempat (BKSDA) telah menyiapkan lokasi untuk konservasi plasma nutfah dan pemuliaan massa menggunakan teknik kultur jaringan tanaman.

Kultur jaringan, atau in vitro, mengacu pada pertumbuhan jaringan atau sel-sel yang terpisah dari suatu organisme. Kultur jaringan tanaman adalah istilah spesifik untuk kumpulan teknik yang digunakan untuk memelihara atau menumbuhkan sel tumbuhan, jaringan atau organ. Melalui teknik ini populasi tanaman dapat meningkat dengan cepat.

"Spesies yang kami kembangkan dengan teknik ini adalah anggrek pensil, yang endemik di Danau Dendam Tak Sudah di kota Bengkulu," kata Atra.

Atra, yang merupakan dosen dengan gelar doktor yang mengajar pemuliaan tanaman dan bioteknologi, mengatakan di habitat aslinya, kemungkinan berhasil menumbuhkan anggrek pensil dari biji hanya 0,1 hingga 1 persen. Padahal melalui teknik kultur jaringan, satu pensil bibit anggrek dapat menghasilkan 10.000 bibit baru.

"Ini karena biji anggrek pensil hanya mengandung embrio, tanpa cadangan makanan. Melalui kultur jaringan, populasi anggrek dapat ditingkatkan," kata Atra.

Dengan teknik kultur jaringan, penemuan 160 spesies anggrek memberi peluang untuk ekspor, karena anggrek adalah komoditas berharga.

"Oleh karena itu, pemuliaan penting untuk pelestarian spesies seperti itu, baik nasional atau regional," kata Atra.


Sumber: Seasia.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini