Tokyo akan kehilangan peringkat pertamanya sebagai kota paling padat di dunia dan akan digeser oleh Jakarta pada 2030. Hal itu diungkapkan perusahaan riset pasar global Euromonitor International dalam laporan bertajuk "Megacities: Developing Domination Country.
Laporan ini sekaligus sebagai penanda era baru dalam sejarah urban, karena Jakarta akan menjadi kota pertama yang muncul untuk memegang gelar megacity terbesar di dunia dengan 35,6 juta penduduk pada 2030. Tokyo akan kehilangan tempat itu setelah sejak 1950-an dengan penurunan 2 juta orang menjadi 35,3 juta , sebagai hasil dari fenomena penuaan yang diamati di daerah-daerah maju.
Karachi diperkirakan berada di tempat ketiga, diikuti oleh Manila dan Kairo.
Ledakan populasi akan membawa tantangan bagi Jakarta, di mana lalu lintas menduduki peringkat ketiga terburuk di dunia dalam indeks kemacetan.
Enam kota-kota besar baru, yang diperkirakan peningkatan populasi setidaknya 10 juta, yakni Chicago, Bogota, Chennai, Baghdad, Luanda di Angola dan, Dar es Salaam di Tanzania, perkiraan Euromonitor.
Sementara populasi kota-kota dari negara berkembang tengah meningkat, mereka yang berasal dari negara-negara maju akan tetap lebih makmur dan tetap menjadi pasar konsumen utama di masa depan.
Total pendapatan dari kota besar di negara maju akan menjadi sekitar 5x lebih besar daripada yang ada di pasar negara berkembang pada 2030.
Data Euromonitor International juga menunjukkan bahwa 15 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia diperkirakan berasal dari kota-kota besar, karena 60 persen dari populasi dunia akan menjadi perkotaan pada tahun 2030.
"Pasar konsumen utama masa depan akan tetap berada di kota-kota besar negara maju, di mana terdapat pendapatan yang lebih tinggi dengan perumahan yang lebih maju, perawatan kesehatan, dan infrastruktur transportasi yang baik" kata Fransua Vytautas Razvadauskas, seorang analis kota senior di Euromonitor.
Sumber : seasia.co | EuroMonitor International
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News