Foto : Cerita Semut Rang-rang, Si Satwa Pekerja Keras

Foto : Cerita Semut Rang-rang, Si Satwa Pekerja Keras
info gambar utama

Jika ada pertanyaan siapa-siapa sajakah mahluk di muka bumi ini yang sangat mementingkan keluarga, mempunyai etos kerja yang tinggi, dan menjalankan system kerja yang terorganisir dengan rapi, maka salah satu jawabannya adalah semut.

Menurut Wikipedia, Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar Semut diketahui sebagai serangga sosial dan hidup berkoloni. Koloni semut kadangkala juga disebut “superorganisme” karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.

Seekor semut rang-rang | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar

Seperti karakter semut pada umumnya, semut rang-rang merupakan satwa sosial pekerja | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar

Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera.Dan dari kira-kira 12.000 jenis / spesies semut itu, salah satunya adalah yang kita kenal sebagai semut rang rang (Oecophylla smaradigna ). Mempunyai ukuran 0,3-04 inch ( 8-10 mm ). Makanan utama mereka adalah nectar dan embun madu.

Koloni semut rang rang ini, hidup di sarang yang berdaun. Dan dapat ditemui di pepohonan di Afrika, Australia, dan Asia. Semut rang rang membangun sarangnya di sana. Mereka tinggal di dedaunan yang sudah mereka rajut sedemikian rupa, dan untuk membangun sarangnya tersebut , semut mengandalkan pada koloni larva.

Proses pembuatan rumah ini dilakukan dengan melalui proses yang panjang dan kerjasasama yang apik antar para semut. Para semut yang terdiri dari semut ratu, tentara, dan pekerja saling bahu membahu menjalankan tugasnya masing-masing dengan sangat disiplin.

Semut rang-rang yang sedang bekerja membangun sarang | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar
Semut rang-rang yang sedang menganyam sarang | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar

Pada tahap awal, semut pekerja merekatkan sisi daun yang satu dengan yang lainnya. setelah ditarik kedua sisinya dan disatukan, dan dilem.

Larva semut rang rang mensekresikan zat seperti sutra yang lengket dari kepalanya, dan inilah yang digunakan oleh semut dewasa sebagai perekat daunnya. Cara kerjanya adalah ketika beberapa semut pekerja memegang dua helai daun secara bersamaan, seekor pekerja yang lainnya memegang lembut larva dengan mandibulanya, kemudian semut pekerja mengetuk kepala larva dengan antenna, untuk memberikan tanda larva supaya menghasilkan lem, yang akan digunakan untuk merekatkan daun. (National Geographic Kids)

Pekerja dan larva melanjutkan proses ini berulang-ulang, sampai mereka selesai membangun sarang. Sementara itu, selama proses itu berlangsung, semut tentara atau prajurit dengan siaga menjaganya.

Semut rang-rang merupakan satwa pekerja dan berkoloni. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar
Semut rang-rang merupakan semut yang hidup berkoloni, disebut juga superorganisme | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar

Semut tentara akan langsung menyerang apabila ada gangguan terhadap keberlangsungan proses menganyam, dan mereka juga terkenal sebagi hewan yang bersifat teritori. Serangan semut tentara akan diikuti dengan serangan semut yang lainnya. Semua dilakukan dengan apik dan saling bahu membahu.

Karena sifat teritori mereka inilah, banyak petani yang memanfaatkan mereka untuk menjaga pohon buahnya dari hama-hama yang akan menyerang tanaman mereka. Si semut berfungsi sebagai musuh natural bagi hama.

Walaupun sangat galak terhadap pendatang asing, tetapi koloni ini sering tidak berdaya menghadapi musuh alaminya juga, yaitu ulat spesies kupu-kupu tertentu (Liphyra brassolis). Ulat ini menyusup dan tinggal di sarang semut rang rang. Ulat berkuli tebal ini memakan telur dan larva semut.

Selain itu, telur semut rang rang atau kroto, dimanfaatkan orang sebagai pakan burung peliharaan.

Semut rang-rang dalam sarangnya | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar
Semut rang-rang merupakan satwa yang hidup berkoloni | Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
info gambar


Sumber: Diposting ulang dari Mongabay Indonesia atas kerjasama dengan GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini