Menuju tahun 2019, langit-langit di Indonesia akan diwarnai kembang api nan indah dan meriah. Sebuah pemandangan mengagumkan yang tentu saja tak ingin kita lewatkan, tapi itu juga bukan satu-satunya keindahan langit Indonesia di tahun 2019.
Setidaknya akan ada 8 fenomena langit yang menghiasi angkasa Indonesia di tahun 2019. Apa saja itu?

Supermoon
Fenomena langit yang terdekat akan terjadi adalah Supermoon. Ini merupakan jarak terdekat antara bulan dengan bumi, sehingga bulan akan tampak sangat besar di langit, lebih besar dari bulan purnama, dan lebih terang. Fenomena ini dapat disaksikan pada 19 Februari 2019.
Oposisi Jupiter
Selain bulan, planet Jupiter juga akan mencatatkan jarak terdekatnya dengan bumi tahun ini. Pada 10 Juni 2019, Kawan GNFI dapat menyaksikan planet terbesar di tata surya ini di langit, yang berupa bintang kuning besar tanpa kedipan.
Oposisi Saturnus
Planet Saturnus juga akan mendapatkan jarak terdekat ke bumi tahun ini. Namun planet bercincin ini tidak akan sedekat bulan atau Jupiter, sehingga masih dibutuhkan teleskop untuk melihatnya. Oposisi Saturnus diperkirakan akan terjadi pada 9 Juli 2019.

Gerhana bulan parsial
Diperkirakan pada 17 Juli 2019, gerhana bulan sebagian atau parsial dapat disaksikan di langit Indonesia mulai pukul 01.34 WIB. Fase parsialnya dimulai pukul 03.01 WIB, dan puncaknya pada 04.30 WIB. Durasinya sekitar 2 jam 58 menit, yang akan berakhir di pukul 05.59 WIB.
Hujan meteor perseid
Dikenal sebagai hujan meteor terbaik, fenomena langit ini bakal menghiasi langit Indonesia pada 13 Agustus 2019. Akan ada 50-100 meteor yang melintas di langit setiap jamnya.

Hujan meteor orionid
Hujan meteor yang berasal dari sisa-sisa Komet Halley. Puncak fenomena langit ini akan terjadi pada 21 Oktober 2019, dengan intensitas 10-20 meteor per jam.
Hujan meteor geminid
Selain hujan meteor perseid dan orionid, di tahun 2019 akan ada juga hujam meteor geminid. Fenomena langit ini akan hadir pada 14 Desember 2019 pukul 02.00 WIB, dengan intensitas sampai 80 meteor per jam.

Gerhana matahari cincin
Dimulai dari Arab Saudi, jalur fenomena langit yang diperkirakan akan terjadi pada 26 Desember 2019 ini akan beranjak ke India Selatan, Sri Lanka Utara, Samudra Hinda, dan Indonesia, sebelum berakhir di Samudra Pasifik. Selama gerhana matahari cincin terjadi, korona matahari tidak terlihat dan seolah membentuk cincin merah.
Sumber: Tribun Kaltim
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News