Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas, menargetkan tahun 2019 BBM satu harga akan menjangkau seluruh wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) di Indonesia.
Target ini merupakan rangkaian program pemerintah dalam memangkas disparitas harga BBM di wilayah 3T Indonesia, yang meliputi Papua (28 titik), Kalimantan (27 titik), Sumatera (24 titik), Nusa Tenggara (15 titik), Sulawesi (14 titik), Maluku (11 titik), dan Jawa-Bali (4 titik).
Selama tahun 2018, PT. Pertamina (Persero) sukses mengoperasikan 69 titik BBM Satu Harga di daerah 3T Indonesia. Jumlah itu melebihi target 67 titik untuk kebijakan yang berlaku pada premium dan solar ini.
Kemudian di tahun 2019, ditargetkan 29 titik penyaluran BBM Satu Harga terpenuhi, sehingga mencapai target 160 lokasi 3T Indonesia yang terjangkau. 29 titik tersebut tersebar di Maluku, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“BBM satu harga untuk 2019, lokasinya 9 titik di Kalimantan, 6 titik di NTB, 9 titik di NTT, dan 5 titik di Maluku dan Maluku Utara,” ucap Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa, dikutip dari CNBC Indonesia.
“Realisasi tahun 2018 ini diproyeksi dapat menjangkau sebanyak kurang lebih 421.955 kepala keluarga, artinya BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga Indonesia di wilayah 3 T,” imbuhnya.
Program BBM Satu Harga sudah dimulai sejak 2017 lalu, dan total sudah ada 131 titik yang dibangun Pertamina. Dengan diterapkannya BBM Satu Harga, diharapkan dapat menguatkan daya beli masyarakat di daerah tersebut untuk keperluan transportasi, pertanian, perikanan, dan lain-lain, yang berdampak pada peningkatan perekonomian warga.
Sumber: Detik.com, Tribun Jogja, CNBC Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
