Sepercik Bali di Palembang, Seperti Apa?

Sepercik Bali di Palembang, Seperti Apa?
info gambar utama

Tentunya kawan GNFI masih ingat tentang kawasan Jakabaring di Palembang yang digunakan untuk arena perhelatan kompetisi olahraga Asian Games 2018 kemarin, bukan? Tahukah kawan GNFI bahwa di kawasan ini terdapat kompleks rumah ibadah yang telah diresmikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia?

Adapun rumah ibadah yang diresmikan tersebut antara lain, Masjid Nur Al-Dien, Catholic Church Of Saint John Paul, Vihara Satya Dharma Sriwijaya, dan Christian Church Jakabaring, serta Pura Kahyangan Swarnadwipa. Kemudian ada pula rumah ibadah untuk umat Kong Hu Chu yang dibangun setelah Asian Games selesai.

Tempat ibadah tersebut dibangun untuk memudahkan para atlet yang berkompetisi di ajang Asian Games lalu untuk beribadah.

Pura Kahyangan Swarna Dwipa | Sumber: Detik Travel
Pura Kahyangan Swarna Dwipa | Sumber: Detik Travel

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Sumsel, Surya IGB Negara menuturkan, Pura Kahyangan Swarna Dwipa ini dibuat di dalam satu komplek bersama 4 rumah ibadah lainnya didalam Jakabaring Sport Center, selain ada Gereja Katolik dan Protestan, Kelenteng serta Masjid bagi umat beragama Islam.

"Rumah ibadah ini dibuatnya serentak, kenapa dibuat dalam satu kawasan? ini menandakan kerukunan antar umat beragama di Sumsel," ungkap Surya pada saat ditanyai.

Uniknya, Pura Kahyangan Swarna Dwipa ini merupakan pura yang kedua di Palembang setelah Pura Agung Sriwijaya dibantu dari 200 personel untuk membangun serta melengkapi struktur sama seperti yang ada di Bali.

Kini, tak hanya menjadi rumah ibadah, Pura ini menjadi salah satu objek wisata yang ada di Palembang, tidak lain karena bentuknya yang membawa nuansa bali ke Palembang.

Berdiri diantara gereja dan masjid, pura itu ramai diserbu pengunjung dari Kota Pempek untuk berfoto.

"Serasa sedang berada di Bali" kata pengunjung setelah selesai berfoto di depan pura berwarna khas hitam itu.

Ketika disinggung bentuknya yang mirip dengan pura-pura di Bali, Bambang selaku Direktur Operasional Jakabaring Sport Center tidak menampik. Bahkan diakui jika arsitektur pura memang berasal dari Bali langsung. Termasuk material dan tukang yang ikut mengerjakan pembangunanya.

"Arsitek, tukang dan material semua dari Bali. Pura dikerjakan oleh tukang ahli dan biasa membangun pura di Pulau Dewata. Terbukti hasiknya rasa di Bali, jadi sudah sepekan ini pura didatangi oleh banyak pengunjung," tutupnya.


Sumber: Detik Travel | Tribunnews

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini