10 Bandara Tersibuk di Asia, di Mana Posisi Bandara Indonesia?

10 Bandara Tersibuk di Asia, di Mana Posisi Bandara Indonesia?
info gambar utama
  • Airport Council International (ACI) kembali merilis bandara-bandara tersibuk di dunia, yakni bandara-bandara yang melayani jumlah penumpang udara terbanyak di dunia sepanjang tahun 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringkat pertama diduduki oleh Bandara Internasional Hartsfield-Jakcson, Atlanta, Georgia, AS.
  • Sementara itu, di Asia Tenggara, bandara Soekarno-Hatta kembali meraih predikat sebagai bandara tersibuk di dunia dengan 66,9 juta penumpang, dan ditempel ketat oleh Bandara Changi Singapura dengan 65,6 juta penumpang.
  • Di seluruh dunia, bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat 18, turun dari tahun sebelumnya di peringkat 17 yang kini diraih oleh bandara Attaturk di Istanbul (Turki), sementara di Asia, bandara terbesar di Indonesia tersebut berada di peringkat 9.

Baru-baru ini, Airport Council International (ACI) kembali merilis bandara-bandara tersibuk di dunia, yakni bandara-bandara yang melayani jumlah penumpang udara terbanyak di dunia sepanjang tahun 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringkat pertama diduduki oleh Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, di negara bagian Georgia, AS.

Sepanjang tahun 2018 lalu, 107 juta penumpang terbang melalui Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dan menjadikannya bandara penumpang tersibuk di dunia selama 21 tahun berturut-turut. Menurut laporan Airports Council International Atlanta mengalami peningkatan dalam lalu lintas penumpang sebesar 3,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski sudah begitu lama menjadi yang tersibuk, bisa jadi dalam waktu dekat, bandara di Atlanta ini akan tergeser oleh Bandara Internasional Beijing Capital (Tiongkok) yang menempel ketat di posisi kedua dengan jumlah penumpang 101 juta penumpang. Jumlah ini meningkat 5,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, di Asia Tenggara, bandara Soekarno-Hatta kembali meraih predikat sebagai bandara tersibuk di dunia dengan 66,9 juta penumpang, dan ditempel ketat oleh Bandara Changi Singapura dengan 65,6 juta penumpang. Di seluruh dunia, bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat 18, turun dari tahun sebelumnya di peringkat 17 yang kini diraih oleh bandara Attaturk di Istanbul (Turki), sementara di Asia, bandara terbesar di Indonesia tersebut berada di peringkat 9.

Berikut daftar lengkap bandara tersibuk di dunia sepanjang tahun 2018:

  1. Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta (Georgia, AS) - 107,4 juta penumpang
  2. Bandara Internasional Ibukota Beijing (Cina) - 101 juta penumpang.
  3. Bandara Internasional Dubai (Uni Emirat Arab) - 89,1 juta penumpang
  4. Bandara Internasional Los Angeles (California, AS) - 87,5 juta penumpang.
  5. Bandara Haneda Tokyo (Jepang) - 87,1 juta penumpang.
  6. Bandara Internasional O'Hare Chicago (Illinois, AS) - 83,3 juta penumpang.
  7. Bandara Heathrow London (Inggris) - 80,1 juta penumpang.
  8. Bandara Internasional Hong Kong (Cina) - 74,5 juta penumpang.
  9. Bandara Internasional Pudong Shanghai (Cina) - 74 juta penumpang.
  10. Bandara Paris Charles de Gaulle (Prancis) - 72,2 juta penumpang.
  11. Bandara Amsterdam Schiphol (Belanda) - 71 juta penumpang.
  12. Bandara Internasional Indira Gandhi New Delhi (India) - 69,9 juta penumpang.
  13. Bandara Internasional Guangzhou Baiyun (Cina) - 69,8 juta penumpang.
  14. Bandara Frankfurt (Jerman) - 69,5 juta penumpang.
  15. Bandara Internasional Dallas / Fort Worth (Texas, AS) - 69,1 juta penumpang.
  16. Bandara Internasional Incheon Seoul (Korea Selatan) - 68,4 juta penumpang.
  17. Bandara Internasional Atatürk Istanbul (Turki) - 68,2 juta penumpang.
  18. Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta (Indonesia) - 66,9 juta penumpang
  19. Bandara Changi Singapura (Singapura) - 65,6 juta penumpang.
  20. Bandara Internasional Denver (Colorado, AS) - 64,5 juta penumpang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini