Menikmati Wisata Kuliner di Kota Malang

Menikmati Wisata Kuliner di Kota Malang
info gambar utama

Menikmati Wisata Kuliner Di Kota Malang - Selain berwarna putih, pada zaman sekarang tahu sudah ada yang berwarna kuning. Tahu dibuat dari endapan perasan biji kedelai ini ditemukan oleh seorang bangsawan bernama Liu Bang asal Tiongkok pada zaman Dinasti Han.

Malang tak mau ketinggalan kuliner yang satu ini. Tahu Lontong namanya. Salah satu tahu lontong legendaris yang ada di Malang terdapat di kawasan Pasar Besar dengan nama kedai Depot Tahu Lontong Lonceng.

Pemilik menamakan dengan nama tersebut karena pada awal mula kuliner ini dijual di dekat Tugu Lonceng yang merupakan hadiah dari gubernur Karesidenan Belanda kala itu.

Namun, kini lonceng tersebut telah digantikan oleh tugu jam kecil terletak tidak jauh dari depot tersebut. Alamat lengkap rumah makan ini berada di Jalan Laksamana Martadinata nomor 66, Sukoharjo, Klojen, Malang.

Pemilik warung Tahu Lonceng yang bernama Dewi ini menjelaskan salah satu rahasia ketenaran depot yaitu dengan menghabiskan telur rata-rata sepuluh kilogram setiap harinya pada bahan-bahan yang digunakan.

Bu Dewi mengatakan bahwa tahu, lontong, dan kecap yang dipakai merupakan buatan sendiri tanpa bahan pengawet sama sekali. Selain itu, dalam proses pembuatan tahu juga masih mempertahankan penggunaan bahan bakar berupa bambu.

Ada beberapa menu andalan yang bisa pembeli pilih antara lain seperti tahu telur lontong, tahu telur nasi (tanpa lontong), tahu lontong biasa (tanpa telur), dan beberapa minuman dingin maupun hangat.

Harganya pun tidak terlalu mahal dan tidak bikin kantong jebol yakni hanya 8000 rupiah untuk Tahu Lontong Biasa dan 10.000 rupiah untuk Tahu Lontong Telur. Sayangnya warung ini tidak terlalu besar sehingga jika ramai pembeli harus sabar menunggu tempat duduk kosong terlebih dahulu.

Sejak dibuka pada tahun 1935 hingga kini keaslian cita rasa bumbunya tidak pernah berubah, tetap terjaga kelezatannya. Sementara penggunaan gerobak asli sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan juga digunakan sejak berdirinya usaha tersebut yang menambah kesan autentik hidangan dari masa lampau Kota Malang ini.

Siraman bumbu kacang yang memiliki kandungan rasa manis kecap, gurih kacang, dan sedikit sambal petis tersebut terasa begitu menyatu dengan tahu serta telur yang digoreng menggunakan tingkat kematangan yang pas.

Ciri khas lain yang merujuk tahu tek ala Malang adalah dalam satu piring tahu lontong disertakan toge dalam jumlah lebih banyak, mentimun, dan disajikan tanpa kentang. Tentu krupuknya juga tidak ketinggalan.

Tidak hanya itu, rumah makan ini sering diliput oleh program acara kuliner televisi nasional. Apabila kamu penasaran dengan cita rasa masakan tersebut, kamu bisa langsung datang ke rumah makan Tahu Lontong Lonceng yang berada di seberang Klenteng Eng An Kiong dan di sebelah Rumah Kematian Panca Budhi.

Sumber: travellora.net

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
AI
YF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini