Kisah Para WNI Nyoblos di Luar Negeri : Menempuh 1.400 kilometer Sampai Terjang Hujan Es

Kisah Para WNI Nyoblos di Luar Negeri : Menempuh 1.400 kilometer Sampai Terjang Hujan Es
info gambar utama

Hari pemungutan suara Pemilu 2019 memang telah berlalu, namun ada kisah perjuangan anak bangsa yang memperjuangkan haknya untuk memilih pemimpin barunya. Mereka adalah warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.

Rela Naik Kereta Api selama 13 Jam

Sumber : KBRI Moskow
info gambar

Mohammad Farhan Ramadhan, seorang mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University, rela menempuh 13 jam perjalanan dari kota Kazan ke Moskow dengan kereta api. Perjalanan tersebut berjarak 816 kilometer.

“Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia. Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia," ungkapnya yang dikutip dari SindoNews.

Pagi-Pagi sudah datang ke TPSLN

Berbeda dengan Farhan, Ni Made Setyawati, seorang karyawan di salah satu Spa Therapy di Moskow, ia datang pagi-pagi pukul 08.00 pagi bersama dengan 30 teman sesama karyawan. Mereka datang pada pagi hari saat TPS dibuka karena pukul 12 siang harus menuju ke tempat kerja untuk kembali bekerja.

“Kita sengaja datang pagi-pagi karena pukul 12 kita mulai kerja dan pihak perusahaan mengijinkan kita datang pagi-pagi” terang Ni Made yang dikutip dari SindoNews.

Terjang Hujan Es demi Nyoblos

Sumber : KBRI Ankara
info gambar

Para WNI di Turki yang sebagian besar adalah mahasiswa rela menempuh 12 jam perjalanan dari Kota Rize menuju Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Ankara.

Mohan, mahasiswa Universitas Recep Tayyib Erdogan itu datang ke TPSLN bersama 10 orang temannya menggunakan bus yang menempuh jarak lebih dari 900 kilometer. Mereka basah kuyup karena saat perjalanan diguyut hujan es.

Menempuh jarak 1.400 Kilometer

Selain Mohan dan 10 orang temannya, sejumlah mahasiswa juga datang dalam rombongan bus dari Sakarya yang berjarak sekitar empat jam perjalanan dari Ankara. Robi, wisatawan asal Malang, Jawa Timur, yang sudah hampir sebulan berwisata mandiri dengan istrinya ke berbagai negara Caucasus dan Asia Tengah, mereka berdua terdaftar resmi di Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan memanfaatkan surat suara cadangan yang berjumlah 2 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) setelah menghubungi KBRI Ankara dan meminta dihubungkan dengan PPLN Ankara agar terdaftar di TPSLN Ankara. Dari Georgia, Robi menuju Ankara dengan menempuh perjalanan darat sejauh 1.400 kilometer, atau hampir dua hari perjalanan darat.

--

Sumber : SindoNews, OkeZone

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini