Taman Safari Prigen Kedatangan Penghuni Baru

Taman Safari Prigen Kedatangan Penghuni Baru
info gambar utama

Azzanti, individu jerapah terbaru di Taman Safari Prigen di Pasuruan, Jawa Timur, diumumkan kepada publik pada hari Selasa setelah sebelumnya dikarantina selama tiga bulan.

Azzanti, seekor betina yang lahir dari Azhari indukan berusia 8 tahun dan Khadafi pejantan berusia 15 tahun pada bulan Januari lalu.

Kedua induk Azzanti tersebut dilahirkan di sebuah kebun binatang di Texas, Amerika Serikat.

Azzanti adalah anak pertama Azhari, sementara Khadafi sebelumnya memiliki anak betina dengan betina lainnya.

Azzanti, bayi jerapah yang baru lahir di Taman Safari Prigen | Foto: Aman Rochman / Jakarta Post
info gambar

Dokter hewan Taman Safari Prigen, Mohammad Nanang Tejo Laksono mengatakan bahwa menurut peraturan konservasi, bayi jerapah hanya diizinkan untuk diperlihatkan kepada publik setelah mereka berusia 3 bulan atau lebih.

"[Penyingkapan] juga dilakukan untuk menyambut liburan Idul Fitri," katanya, merujuk pada hari libur hari raya islam Idul Fitri yang akan jatuh pada 5 Juni mendatang.

Azzanti merupakan anak jerapah ketujuh yang dilahirkan di taman safari Prigen, yang sekarang memiliki sembilan jerapah di kebun binatangnya.

Penjaga jerapah Taman Safari Prigen, M. Amri mengatakan kelahiran Azzanti lebih lanjut menunjukkan keberhasilan program pemuliaan jerapah di kebun binatang ini. "Terutama karena populasi jerapah dunia telah memasuki zona merah, yang artinya hampir punah," katanya.

"Keberhasilan ini akan bertindak sebagai dorongan untuk terus membiakkan hewan lain yang hampir punah." Menurut Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN - International Union for Conservation of Nature), jerapah diklasifikasikan sebagai "rentan", dengan populasi yang menurun.

IUCN memperkirakan bahwa ada sekitar 68.000 jerapah di alam liar pada 2016.


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini