Upaya Selamatkan Harimau Sumatera dari Kepunahan oleh Berbak Sembilang

Upaya Selamatkan Harimau Sumatera dari Kepunahan oleh Berbak Sembilang
info gambar utama

Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS), yang terletak di pantai timur Sumatra, akan dijadikan situs konservasi harimau Sumatera untuk menghentikan perburuan liar di kawasan tersebut.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Jambi (BKSDA Jambi) Rahmad Saleh Simbolon mengatakan pada hari Selasa bahwa proyek ini diharapkan untuk menyelamatkan populasi harimau yang tersisa.

Kelompok konservasi yang berbasis di London Zoological Society of London mengatakan saat ini ada sekitar 40 harimau Sumatera di taman nasional yang terdiri dari hutan dan wilayah pesisir ini.

“Kami berharap mereka dapat dilestarikan dan dikembangbiakkan,” kata Rahmad, menambahkan bahwa pemerintah daerah dan penduduk harus mendukung inisiatif tersebut.

Taman Berbak Sembilang | Sumber: Kawan Bumi
info gambar

Taman Berbak Sembilang, menurutnya, memiliki persediaan makanan yang cukup yang akan memungkinkan harimau berkembang biak dengan baik. Taman ini terletak di sebelah hutan Orang Kayo Hitam, yang rusak parah akibat kebakaran hutan dan saat ini sedang dalam pemulihan.

“[Upaya] ini harus dilakukan untuk keberlanjutan harimau dan untuk memulihkan hutan,” terangnya.

Manajer proyek konservasi harimau dari kantor Masyarakat Zoologi London Indonesia, Yoan Dinata, mengatakan populasi harimau Sumatera di pulau itu adalah 150, dengan hanya 300 tambahan di luar pulau.

Dari 300, beberapa di kebun binatang di Pulau Jawa, sementara sisanya di Eropa dan Australia.

Dua harimau Sumatera yang lahir di kebun binatang di Sydney, Australia | Sumber: VOA Indonesia
info gambar

"Beberapa pihak telah berhasil membiakkan harimau Sumatera, termasuk kebun binatang di Sydney, Australia, di mana tiga anak harimau telah lahir sejak awal tahun ini,” katanya, mengungkapkan harapan tentang masa depan yang lebih baik bagi spesies yang terancam punah ini.


Sumber: Jakarta Post

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini