Di Masjid Ini, Jika Sandal atau Motormu Hilang, Akan Diganti

Di Masjid Ini, Jika Sandal atau Motormu Hilang, Akan Diganti
info gambar utama

Inilah masjid yang selalu ramai dalam setiap kegiatan dakwahnya. Masjid Jogokariyan namanya. Masjid bersejarah ini berada di Kampung Jogokariyan atau tepatnya di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta. Lokasi masjid ini juga berdekatan dengan Pondok Pesantren Krapyak yang sama-sama memiliki nilai sejarah panjang, terutama jika dikaitkan dengan keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Masjid Jogokariyan awal mula dibangun pada tahun 1966. Pembangunan Masjid Jogokariyan tidak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada waktu itu, Sultan Hamengkubuwono membuka Kampung Jogokariyan karena sesaknya ndalem Beteng Baluwerti di Keraton Yogyakarta. Maka, bergodo-bergodo Prajurit Kesatuan Keraton dipindahkan ke selatan benteng, tepatnya di utara Panggung Krapyak atau Kandang Menjangan. Tempat itu kemudian dijadikan tempat tinggal para prajurit keraton yang sesuai dengan Toponemnya dinamakan “Kampung Jogokariyan”, asal katanya "jogo" (menjaga) dan "karyo" (bekerja).

Masjid ini dikenal dengan sistem manajemen infaq-nya yang menjadi bahan studi dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Salah satunya adalah, saldo infaq masjid harus nol Rupiah setiap dilaporkan ke jamaah, tidak ada dana yang mengganggur, semua dipergunakan untuk kemaslahatan umat.

Pengurus masjid | masjidjogokariyan.com
info gambar

Tak hanya itu, masjid ini juga menyediakan penginapan gratis untuk para musafir yang tidak mampu bayar hotel, fasilitasnya bintang tiga. "Gratis makan, bahkan kalau ada musafir kehabisan ongkos ke masjid ini saja, dijamin dikasi ongkos pulang" kata Jayadi, pengurus masjid, seperti dikutip Tribunnews.com.

Masjid Jogokariyan | jurnalislam.com
info gambar

Keunikan lainnya adalah, jamaah yang datang ke masjid tak perlu lagi khawatir jika kehilangan barang di Masjid Jogokariyan. Pasalnya, pihak masjid siap untuk mengganti barang milik jemaah yang hilang di sekitar lokasi masjid. Tak hanya sandal, motor pun juga mendapatkan jaminan yang serupa.

“Kalau ada jemaah yang kehilangan sepatu, sendal, bahkan sepeda atau motor di lingkungan masjid (Jogokariyan), kami akan menggantinya dengan yang baru dan dengan merek yang sama,” kata Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, M Jazir ASP, seperti dikutip oleh Kumparan.com.

Selain itu, ada yang unik lagi. Logonya menggunakan 3 (tiga) bahasa sekaligus, Jawa, Indonesia, dan Arab, ini adalah wujud dari semangat kami, untuk menjadi Muslim yang salih seutuhnya tanpa kehilangan akar budaya. Yang juga menarik, masjid ini buka 24 jam dan pintunya enggak boleh digembok.

(Dari berbagai sumber)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini