Apa kalian pernah merasakan renyah dan gurihnya pecel lele yang dijajakan di pinggir jalan? Sambal cobek dan lalapannya yang selalu menyertai, membuatnya lebih menggugah selera.
Selain menu dan rasanya yang khas, salah satu atribut yang tak pernah ketinggalan dan menjadi ciri tersendiri di warung pecel lele adalah spanduk.
Kalau kamu mencari warung makan tenda pinggir jalan, apa yang akan menarik pandangan matamu pertama kali? Salah satu jawabannya pasti spanduk.
Spanduk yang digunakan oleh warung makan tenda pinggir jalan tentu memiliki fungsi, selain untuk menjadi kain penutup atau pembatas warung, juga digunakan untuk menarik perhatian siapa saja yang melintas di sekitarnya.
Spanduk pecel lele dan pecel ayam yang ‘seragam’ ternyata memiliki cerita di baliknya. Warna terang untuk mewarnai huruf sengaja digunakan supaya menarik perhatian dan tetap menyala meski pada malam hari.
Gambar lauk yang disajikan sengaja dibuat besar untuk memberitahu pengunjung apa saja menu utama yang menjadi andalan.
Mengutip dari CNNIndonesia.com saat berkesempatan mewawancarai Hartono, salah satu pembuat spanduk pecel lele sejak 2008, dahulu Lamongan belum memiliki menu pecel lele yang ada hanya soto ayam atau soto Lamongan.
Para pedagang kemudian membuat spanduknya sendiri. Pria berumur 49 tahun yang akrab disapa Har ini juga menceritakan bahwa pecel lele dan ayam baru muncul di Lamongan akhir era ’70-an’.
Uniknya, dulu penggambaran ayam dan lele yang khas saat ini tidak mirip sama sekali dengan hewan aslinya. Namun mereka terus berusaha memperbaiki, hingga pada 1980an perkembangan pesat pembuatan spanduk lukis pecel terjadi.
Spanduk pecel lele tersebut memiliki sebutan sendiri yakni “letter”. Hijau muda, oranye, kuning, dan jambon menjadi paduan warna gradasi dari huruf yang ada pada spanduk pecel lele. Pembuatannya menggunakan teknik lukis.
Keunikan desain spanduk pecel lele diadopsi oleh salah satu produk fesyen Kamengski milik Sulaiman Said. Melalui akun Instagramnya @kamengski_stuff, produk fesyen dengan desain yang unik dipamerkan, salah satunya kemera dengan gambar lele, ayam, dan kepiting yang khas seperti spanduk warung tenda pinggi jalan.
Tak ketinggalan kaos dengan tulisan Lamongan yang mencolok serta gambar hewan yang biasa dijadikan lauk pauk.
Sumber: cnnindonesia.com | food.uzone.id | qraved.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News