Angkat Budaya dan Pariwisata Kediri Lewat Pembuatan Karakter

Angkat Budaya dan Pariwisata Kediri Lewat Pembuatan Karakter
info gambar utama

Pengenalan jati diri erat kaitannya dengan citra diri. Hal ini tidak hanya dialami masyarakat saja, suatu kota atau daerah tertentu juga berlomba untuk mengenalkan jati diri mereka masing-masing.

Usaha tersebut diperkenalkan sebagai bentuk apresiasi dan pengungkapan diri kepada dunia luar, baik dari dalam maupun luar negeri. Indonesia salah satu negara yang ikut berlomba untuk saling mengenalkan jati diri di setiap daerahnya. Salah satu usaha yang bisa diterapkan ialah mengunggulkan potensi pada daerah-daerah tersebut.

Potensi yang paling menarik untuk diunggulkan ialah potensi budaya dan pariwisata. Keberadaan budaya menjadi warisan leluhur yang memiliki ciri khas di setiap daerah, serta pariwisata yang menjadi wahana berkunjung bagi pendatang baik dari dalam maupun luar negeri, yang mampu memberikan peluang cukup besar untuk segi perekonomian Indonesia. Kediri misalnya, memiliki kabupaten yang berpotensi besar dari segi budaya dan pariwisatanya.

Sebagai mahasiswa yang berlatar belakang jurusan seni, desain, dan akuntansi, terdiri dari Leny Suryani, Dwi Yudi Novitasari, Rahmi Rabbani, dan Elvira Ika Prastia, empat mahasiswa UM ini mewujudkan ide kreatif mereka dengan menyalurkan bidangnya.

Potensi budaya dan pariwisata Kediri mereka kemas dalam bentuk karakter yang memiliki filosofi sesuai dengan budaya, karakteristik masyarakat Kediri, dan pariwisata alam juga buatan yang ada di Kediri.

Perwujudan karakter yang diciptakan oleh 4 mahasiswa UM ini terdiri dari 5 karakter, masing-masing bernama: Poh, Tata, Sigumul, Klud, dan Ranan. Kelima karakter tersebut mencerminkan jati diri budaya dan pariwisata Kediri yang dinamai Sadulur Kadiri.

Dimulai dari Poh, terinspirasi dari potensi pariwisata religius yang memiliki karakter orang Kediri yang polos, sederhana, dan ramah. Tata terinspirasi dari potensi pariwisata kuliner berupa tahu takwa, memiliki karakter yang fashionable, genit, dan imut. Sigumul merupakan tokoh utama yang terinspirasi dari pariwisata buatan yaitu bangunan Simpang Lima Gumul, memiliki karakter kuat, cerdas, dan berjiwa petualang.

Klud terinspirasi dari pariwisata alam yaitu Gunung Kelud, memiliki karakter ramah, sederhana, dan lucu. Serta Ranan merupakan karakter yang terinspirasi dari sektor budaya yaitu budaya Tari Jaranan Kediri, memiliki karakter percaya diri yang tinggi, piawai menari, dan narsis.

Selain menjual karakter atau biasa dikenal sebagai IP (Intellectual Property) untuk menjadi ikon budaya dan pariwisata di Kediri, mereka juga bertujuan untuk mengenalkan budaya dan pariwisata kepada masyarakat luas dengan kemenarikkan dari masing-masing karakter yang diciptakan.

“Ini menjadi langkah awal kami untuk mengenalkan budaya dan pariwisata kepada anak-anak muda, masyarakat luas, maupun pendatang sebagai strategi pewarisan budaya, memajukan pariwisata, dan strategi dalam pemasaran lokal untuk kemajuan perekonomian masyarakat Kediri," ujar Leny selaku direktur CV. Sadulur Kadiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini