Novelis Ayu Utami: Milenial Harus Kritis dan Spiritual!

Novelis Ayu Utami: Milenial Harus Kritis dan Spiritual!
info gambar utama

Novelis Ayu Utami menjadi pembicara di Indonesia Writers Festival 2019 yang diadakan di Universitas Multimedia Nusantara. Ayu Utami menjadi salah satu pembicara yang sekaligus ditemani oleh Chief ofIDN Times Uni Lubis serta Najwa Shihab.

Pada kesempatan ini ia memberikan tanggapannya bagaimana generasi milenial harus melek jurnalistik. Ia menyampaikan bahwa saat ini banyak sekali orang-orang yang membela sesuatu dengan mengatasnamakan agama sehingga terjadilah konflik yang seharusnya bisa diredam.

Ia menyampaikan melek jurnalistik adalah kita harus kritis terhadap suatu berita atau persoalan yang kita dapatkan, artinya mencari kebenaran bukan hanya dari satu sisi saja melainkan dari berbagai sisi. Kritis itu baik, tapi harus dengan konteks yang benar. Didasari dengan hal yang benar, bukan hanya asal menyimpulkan saja dari satu media.

Selain itu, spiritual kita juga harus dijaga karena itu merupakan hal penting yang harusnya berjalan beriringan dengan pemikiran yang kritis. Ketika spiritual kita terjaga maka pemikiran kritis kita memiliki dasar yang benar.

“Milenial harus tetap spiritual tapi tetap harus kritis,” ujarnya. Dan tantangan anak muda saat ini adalah harus memiliki software yang tertanam dalam diri mereka seperti software yang bisa mengelola yang namanya perbedaan. Mengingat beberapa waktu ini, banyak konflik yang mengatasnamakan perbedaan dan bisa dilihat bahwa banyak yang belum memiliki software tersebut.

Senada dengan hal tersebut, Uni Lubis Editor In Chief of IDN Times juga mengatakan bahwa bukan hanya jurnalis yang harus kritis dalam menanggapi informasi-infromasi yang beredar, tapi semua pengguna internet wajib check and Rechek terhadap informasi yang di dapatkan.

Seperti ada berita yang benar tapi hanya dengan satu pandangan fakta, tidak dengan konteksnya. Inilah media zaman sekarang. Beliau juga menyampaikan bahwa kita sebagai pengguna media harus banyak belajar, minimal bisa membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks.

Uni Lubis @ Asriyati/GNFI
info gambar

Tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan oleh Uni Lubis dan Ayu Utami, Najwa Shihab sebagai salah satu speaker turut menanggapi bahwa milenial jangan hanya menelan informasi apapun dengan bulat-bulat, tapi harus dicari lagi kebenarannya. Jangan terlalu enak dengan kondisi saat ini.

“Anak milenial jangan hanya menelan informasi bulat-bulat tapi harus di cek lagi kebenarannya. Itu adalah jurus bagaimana cara kita memberdayakan anak muda yang sudah terpapar informasi,” imbuhnya ketika menyambung pembicaraan Uni Lubis.

Najwa Shihab @ Asriyati/GNFI
info gambar

Terlebih lagi saat ini adalah Era Millennials dan Gen Z yaitu generasi pengguna internet yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar informasi-informasi yang salah. Mereka juga kerap diketahui sebagai generasi yang pemalas, dan tidak suka dengan yang namanya literasi apalagi yang namanya melek jurnalistik. Tapi di era ini juga banyak anak-anak muda yang menciptakan konten-konten yang menarik serta kreatif di media sosial ataupun YouTube.

Maka dari itu, generasi sekarang harus bisa mencari,mengolah serta dapat membedakan media dengan obyektif. Dengan mempertimbangkan banyak informasi yang masuk melalui berbagai konten media, kita sebagai anak milenial harus terus mengasah kemampuan untuk mencari kebenaran suatu informasi serta jangan lupa untuk terus menajamkan kemampuan kritis yang diiringi dengan spiritual yang baik.

Yuk sama-sama jadi generasi yang “melek” jurnalistik, saling peka terhadap kondisi di sekitar, mengasah kemampuan berpikir logika dan kritis, membaca buku yang dapat menambah pengetahuan serta satu lagi jangan lupa jaga spiritualnya ya...

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini