Ini Kue Cucur Lho Namanya

Ini Kue Cucur Lho Namanya
info gambar utama

Provinsi Banten merupakan sebuah daerah yang dikenal sebagai destinasi wisata. Disamping wisata pantai, sejarah, religi, bumi kesultanan ini juga dikenal dengan wisata kulinernya. Melimpahnya jenis kuliner Banten dapat kita lihat terutama saat Ramadan. Sejumlah sentra jajanan ataupun makanan berbuka puasa, seperti kue kuliner khas Banten dijajakan para pedagang. Ketan bintul banyak diburu oleh masyarakat untuk berbuka. Demikian pula dengan kue cucur, rabeg dan lain sebagainya, kuliner Banten menjadi salah satu primadona.

Kue cucur adalah salah satu penganan tradisional yang kini mulai jarang dijumpai. Tidak banyak penjaja kue cucur yang masih bertahan. Namun meski begitu kue cucur ternyata masih cukup banyak diminati. Dan karena sudah mulai jarang dijumpai inilah banyak orang yang mencarinya kembali.

Kue cucur digoreng dadakan | sumber: idntimes.com
info gambar

Kue cucur adalah kue kuliner khas Banten yang berasal dari Sareweh, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Orang Sareweh pada umumnya menyebutnya dengan cuhcur. Namun di Serang, Banten disebut dengan kue cucur. Kue yang berbahan dasar gula merah dan juga tepung beras ini pada umumnya disajikan untuk acara-acara pernikahan, acara keluarga, dan juga untuk camilan sehari-hari.

Kue ini memang sekilas tampak menyerupai serabi. Walaupun sama-sama disajikan dengan daun pisang dan berbentuk bulat, tapi kue cucur sedikit berbeda. Kue yang membutuhkan proses yang lama dalam pembuatannya ini berwarna kecoklatan dengan tekstur yang lebih tebal dan juga berserat.

Makanan pencuci mulut ini terbuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Kue cucur bersifat tebal menggembung seperti gunung di bagian tengah dan tipis di pinggirannya. Masyarakat Thailand percaya bahwa kue ini mirip dengan bunga lotus yang dapat tumbuh di kondisi yang sulit.

Melambangkan cinta dari pasangan yang baru menikah yang akan semakin bertambah dan sukses dalam kehidupan pernikahan. Masyarakat Thailand suka menampilkan kue ini di upacara pernikahan atau menguntungkan, atau di festival apa pun.

Bahan-bahan pembuatan kue cucur


- 250 gram gula merah

- 250 gram tepung beras

- 2 sdm gula pasir

- 75 gram tepung terigu

- 1/4 sdt garam

- 1 lembar daun pandan

- 250 ml air

- Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:

- Didihkan air, gula merah, gula pasir, dan daun pandan. Larutkan semua gula, lalu matikan api, kemudian dinginkan. Buang daun pandannya.

- Ayak tepung beras, tepung terigu, dan garam bersama dalam satu baskom.

- Masukkan cairan gula ke dalam campuran tepung perlahan-lahan sambil diaduk dengan sendok kayu atau tangan.

- Uleni terus adonan kue cucur sampai lembut dan tercampur rata.

- Tepuk-tepuk adonan kue cucur yang sudah kalis tengan menggunakan tangan selama kurang lebih 20-30 menit. Diamkan adonan selama setengah jam.

- Panaskan minyak goreng kira-kira setengah tinggi wajan.

- Tuangkan 1 sendok sayur adonan ke dalam minyak panas, lalu siram-siram dengan minyak sampai muncul serat-serat di pinggiran kue dan bagian tengahnya agak menggembung. Goreng sampai matang.

- Untuk mengecek kematangan kue, tusukkan tusuk gigi (dapat juga menggunakan tusuk sate) ke bagian tengah kue cucur yang menggembung. Bila ada bagian yang belum matang, putar dan balikkan kue cucur hingga matang seluruhnya.

- Angkat kue cucur, tiriskan minyaknya.

- Kue cucur tradisional siap dihidangkan.

Kue yang cocok ditemani sambil ngeteh | sumber: idntimes.com
info gambar


Catatan kaki: (berisi sumber data artikel/tulisan, pastikan lebih dari satu)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini