Minuman tradisional beralkohol asal daerah merupakan salah satu produk Indonesia yang terkenal. Walaupun tak sepopuler kuliner khas daerah, keberadaannya hingga kini masih diminati. Minuman beralkohol dari daerah umumnya merupakan hasil fermentasi dari berbagai bahan alami.
Berikut adalah beberapa minuman khas Indonesia yang harus kita kenal
Sopi
Minuman yang memiliki nama lain moke ini adalah minuman yang berasal dari Flores. Untuk memproduksi sopi masyarakat setempat memanfaatkan buah aren atau enau untuk untuk kemudian diproses.
Pembuatannya diawali dengan membersihkannya lalu mengiris buahnya. Dari irisan tersebut air atau getahnya kemudian dimasak menggunakan priuk diatas api tungku. Dari proses tersebut uap hasil rebusanlah yang kemudian dikumpulkan menjadi sopi. Keberadaan sopi pun selalu menemani tiap acara adat yang dilakukan oleh masyarakat Flores.
Tuak
Tuak sebenarnya dimiliki oleh beberapa daerah di Indonesia namun salah satu daerah yang identik dengan minuman tersebut adalah provinsi Sumatra Utara. Untuk menghasilkan tuak khas suku Batak dibutuhkan proses selama tiga bulan.
Proses pertama dimulai dengan pengambilan nira atau cairan manis dari aren, setelah disadap nira dicampur dengan raru (semacam kulit kayu) yang selanjutnya di fermentasikan. Sama seperti sopi, tuak yang siap minum juga mudah ditemukan dalam acara-acara adat batak.
Arak Bali
Pembuatan arak Bali dimulai dengan penyadapan tuak yang berasal dari pohon kelapa. Tuak yang matang ditampung dalam gentong plastik selama tiga hingga empat hari dengan serabut kelapa di dalamnya agar terfermentasi. Selanjutnya proses tersebut akan menghasilkan rasa kecut pada tuak yang difermentasi. Proses akhir yang dilakukan adalah peng-arak-an, pada tahap ini tuak fermentasi disuling agar menghasilkan kadar alkohol.
Ballo
Minuman ini berasal dari Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Ballo merupakan hasil fermentasi yang tidak hanya berasal dari satu buah. Untuk memproduksinya warga setempat biasa memakai aren, lontar atau nipa. Air yang didapat selanjutnya ditampung dan dipendam di tanah selama beberapa hari hingga terfermentasi.
Ballo tepat diminum saat musim dingin karena dipercaya dapat menghangatkan tubuh. Selain itu minuman ini sudah sejak dulu telah menemani musyawarah tetua-tetua adat.
Swansrai
Minuman ini adalah minuman tradisional khas Papua. Prosesnya dibuat dari fermentasi air kelapa dari pohon yang sudah amat tua. Umumnya minuman ini disajikan oleh pemilik rumah pada tamu-tamu yang dianggap penting.
Cap tikus dan Saguer
Kedua minuman ini merupakan minuman khas minahasa namun cap tikus memiliki harga yang lebih mahal dari saguer. Kedua minuman ini sebenarnya sama sama berasal dari nira yang dihasilkan aren yang pengolahannya dilakukan dengan mencampurkan nira baru dengan nira yang telah difermentasi. Namun yang membedakan keduanya adalah cap tikus mengalami penyulingan yang lebih lama sehingga memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi.
Keberadaannya yang harus dijaga
Minuman fermentasi asli indonesia ini sebenarnya penting untuk terus dilestarikan. Selain karena merupakan salah satu budaya asli orang-orang di daerah, produksinya juga dapat mendukung ekonomi terutama lewat sektor pariwisata.
Dengan membuat regulasi yang jelas pemerintah dapat mendukung produksi minuman tersebut tanpa harus di salah gunakan. Di Bali sendiri arak Bali telah banyak disuguhkan di hotel-hotel bahkan menjadi salah satu campuran pada minuman cocktail.
Sumber: idntimes.com | florestanahku.com | hipwee.com | kompas.com | beepdo.com| beritagar.com | genpi.co | beergembira.com | jawapos.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News