Siosar, Area Relokasi yang Disulap Jadi Tempat Rekreasi

Siosar, Area Relokasi yang Disulap Jadi Tempat Rekreasi
info gambar utama

Jika kita mengingat kembali erupsi Gunung Sinabung yang terjadi tahun 2013 silam, mungkin masih tersisa kesedihan saudara-saudara kita yang menjadi korban erupsi ini. Mereka kehilangan tempat tinggalnya di kaki Gunung Sinabung.

Para korban yang harus kehilangan tempat tinggalnya direlokasi ke Siosar. Di Dataran Tinggi Siosar, Karo, Sumatera Utara, para pengungsi menyalakan kembali semangat mereka.

Puncak 2000 Siosar, Negeri di Atas Awan, begitulah sebutan untuk kawasan relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung ini. Rumah-rumah mungil tersusun rapi dan indah di sini.

Sebelum dibangun menjadi kawasan relokasi, dahulu Siosar adalah area hutan yang luas. Pembangunan hunian tetap di kawasan ini masih terus berlanjut.

Sampai dengan tahun 2019, pembangunan hunian tetap sudah memasuki tahap III dengan target 892 unit.

Tidak hanya hunian, di kawasan relokasi ini juga dibangun infrastruktur untuk masyarakat, misalnya tempat ibadah, puskesmas, sekolah dasar, dan balai pertemuan.

Anggun Budi Utami/Dokumentasi Pribadi
info gambar

Lokasi wisata Puncak 2000 ini merupakan objek wisata baru yang berada di Kecamatan Siosar. Puncak 2000 berada di ketinggian 1.750 meter di atas permukaan laut.

Berjarak kira-kira 20 km dari kota Kabanjahe atau kira-kira 90 km dari kota Medan, Siosar dapat diakses dengan mudah karena jalan yang dibangun menuju ke sana juga sudah baik.

Di perjalanan dari Kabanjahe menuju Siosar, pengunjung akan disuguhkan pemandangan lahan pertanian warga di sisi kiri dan kanan jalan. Mendekati Siosar, wisatawan bisa menikmati hamparan bukit hijau yang begitu indah.

Sesampainya di Puncak 2000, hamparan padang hijau tak henti-henti memanjakan mata. Udara sejuk di Puncak Siosar akan membuat kita betah berlama-lama di sini.

Kawasan Siosar ini memang sudah direncakan menjadi tujuan pariwisata baru oleh pemerintah daerah Sumatera Utara.

Sama seperti kawasan Merapi di Jogjakarta, yang setelah erupsi Gunung Merapi, kawasan di sekitarnya bisa dibina menjadi desa wisata yang kini ramai dikunjungi oleh wisatawan. Hal yang sama menjadi harapan kita untuk kawasan relokasi Siosar ini.

Biasanya para wisatawan akan berkeliling di kawasan ini sambil melihat-lihat pemandangan dari pemukiman warga.

Selesai berkeliling di kawasan relokasi, wisatawan bisa mampir sejenak untuk menikmati secangkir kopi. Tidak jauh dari deretan hunian warga, terdapat sebuah warung kopi yang didesain menarik dengan aksen kincir angin di depannya.

Warung kopi ini bernama Zia Coffee, salah satu tempat populer di Siosar. Para pengunjung datang silih berganti ke tempat ini untuk menikmati secangkir kopi atau sekadar menikmati pemandangan dan berfoto.

Selain menikmati secangkir kopi di Zia Coffee, pengunjung juga bisa bermain ATV (All Terrain Vehicle) di sini.

Anggun Budi Utami/Dokumentasi Pribadi
info gambar

Tidak hanya itu, saat ini terlihat pembangunan sebuah vila di kawasan relokasi ini. Ini akan menjadi vila pertama di Puncak 2000. Vila-vila yang dibangun pun dibuat bergaya kekinian dengan arsitektur ala Belanda.

Pembangunan vila ini diharapkan dapat menjadi tambahan infrastruktur bagi wisawatan yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di Siosar.

Tidak hanya itu, di kawasan ini pengunjung juga bisa menikmati taman cantik dan berfoto dengan membayar biaya masuk Rp10 ribu.

Tidak jauh dari Zia Coffee, pengunjung bisa menghabiskan waktu di salah satu agrowisata yang tidak kalah menariknya. Namanya adalah Kebun Madu Efi. Jaraknya hanya kira-kira dua kilometer dari Puncak 2000.

Di sini pengunjung bisa berwisata sambil belajar. Pengunjung dapat mengikuti sebuah tur berkeliling Kebun Madu Efi melihat sarang lebah yang dibudidayakan, sambil mendengarkan pemaparan sang pemandu mengenai budi daya lebah di sana.

Dengan begitu pengunjung selain bisa berwisata, juga mendapatkan pengetahuan baru.

Salah satu yang menarik wisatawan di Kebun Madu Efi adalah taman bunganya yang indah dan luas. Selain itu, wisatawan bisa menginap sambil mendirikan tenda di tempat ini.

Ada pula dua ekor kuda yang menambah cantik suasana di sana. Di kebun Madu Efi, pengunjung juga bisa mencoba kostum ala Korea yang disediakan disana sambil berfoto di depan taman bunga. Sudah mirip dengan yang di Korea loh!

Anggun Budi Utami/Dokumentasi Pribadi
info gambar

Dengan dikembangkannya pariwisata dekat kawasan relokasi Siosar, pemerintah berharap roda ekonomi di sekitar Siosar bisa bergerak lebih cepat.

Pengembangan pariwisata di kawasan relokasi ini sebenarnya sudah mulai menggerakkan perekonomian disana, terbukti sekarang masyarakat di Siosar sudah ada yang sambil membuka warung serba ada, warung makan, ataupun warung kopi dengan gaya kekinian, sehingga masyarakat tidak hanya menggantungkan hidupnya dari bertani.

Apabila pembangunan di Siosar dilanjutkan secara berkesinambungan, Siosar bisa menjadi tujuan wisata yang sangat menarik di Sumatera Utara bagi wisatawan domestik dan mancanegara.


Referensi: regional.kompas.com | bnpb.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini