Mengenal Sosok Ibu Pelopor PAUD Indonesia

Mengenal Sosok Ibu Pelopor PAUD Indonesia
info gambar utama

Sebagai jenjang pertama dalam dunia pendidikan, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak. Di PAUD, anak bisa disiapkan menuju jenjang formal berikutnya yakni SD.

Lantas, tahukah Kawan GNFI siapa pelopor sistem PAUD di Indonesia?

Dia adalah Nyai Ahmad Dahlan, istri KH Ahmad Dahlan. Dilansir dari schmu.id, Nyai Ahmad Dahlan merintisnya pada tahun 1919 di Kauman, Yogyakarta. Beliau terinspirasi oleh konsep pendidikan balita yang diterapkan Belanda.

“Membicarakan pendidikan usia dini di Indonesia, kita tidak bisa melupakan peran besar Nyai Ahmad Dahlan yang sejak tahun 1919 merintis berdirinya pendidikan usia dini di Kauman, Yogyakarta. Pada saat itu, Nyai Ahmad Dahlan terinspirasi dengan konsep pendidikan froebel yang dijalankan oleh Belanda untuk anak anak balita mereka,” terang anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati.

Nyai Ahmad Dahlan | Foto: schmu.id
info gambar

Masih menurut Rita, inisiatif membuat PAUD juga dikarenakan keprihatinan Nyai Ahmad Dahlan karena banyak balita pribumi yang bermain tanpa bimbingan orang tua. Sebab para orang tua mereka sibuk bekerja di perusahaan batik sekitar Kauman.

“Melalui organisasi ‘Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan mengumpulkan anak anak balita tersebut untuk diajak bermain dan belajar. Tidak hanya anak laki-laki yang diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan ini, anak perempuan pun diberikan akses yang sama oleh Nyai Ahmad Dahlan. Padahal saat itu pendidikan masih menjadi ‘milik’ laki-laki. Nyai Ahmad Dahlan telah menerapkan prinsip perlindungan anak pada penyediaan pendidikan bagi anak-anak ini,” lanjut Rita, dikutip dari schmu.id.

PAUD yang dirintis Nyai Ahmad Dahlan awalnya diberi nama Froebel Kindergarten ‘Aisyiyah. Nama itu kemudian berubah jadi ‘Aisyiyah Bustanul Atfal (ABA) yang berarti Taman Bermain Anak Aisyiyah.

Berkat banyaknya peminat, PAUD ABA berkembang dan memiliki Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Atfal (TK ABA), Taman Pendidikan Qur'an (TPQ), dan instansi pendidikan serupa yang berjumlah puluhan ribu, tersebar di seluruh Indonesia.

“Keberadaan TK ABA juga menginspirasi organisasi lainnya untuk mendirikan pendidikan sekolah sejenis. Sekarang ini hampir semua orang tua di Indonesia yang punya anak usia dini selalu menitipkan anaknya untuk dididik di sana,” lanjut Rita.

"Saya tidak bisa membayangkan jika Indonesia tidak memiliki sosok perempuan inspiratif seperti Nyai Ahmad Dahlan," pungkasnya, dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Terima kasih atas jasa besarmu, Nyai Ahmad Dahlan!

Referensi: news.schmu.id | muhammadiyah.or.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini