Sejarah Hari Ini (28 Juni 1947) - Pelantikan Jenderal Sudirman

Sejarah Hari Ini (28 Juni 1947) - Pelantikan Jenderal Sudirman
info gambar utama

Usaha untuk menyempurnakan tentara terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia pada waktu itu.

Banyaknya laskar-laskar dan badan perjuangan rakyat, kurang menguntungkan bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Sering terjadi kesalahpahaman antara Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan badan perjuangan rakyat yang lain.

Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman tersebut pemerintah berusaha untuk menyatukan TRI dengan badan perjuangan yang lain.

Pada tanggal 15 Mei 1947 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI dengan badan dan laskar perjuangan menjadi satu organisasi tentara.

Sebulan kemudian atau pada 3 Juni 1947 Presiden Sukarno meresmikan penyatuan TRI dengan laskar-laskar perjuangan menjadi satu wadah tentara nasional dengan nama Tentara Nasional Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama presiden juga menetapkan susunan tertinggi TNI.

melantik pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia di Istana Kepresidenan di Yogyakarta, 28 Juni 1947, dengan Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar. Sri Sultan Hamengkubuwono IX tampak di latar belakang, depan Presiden.
info gambar
Diorama pelantikan Jenderal Sudirman di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
info gambar

Panglima Besar Angkatan Perang Jenderal Surdiman diangkat sebagai Kepala Pucuk Pimpinan TNI dan dilantik pada tanggal 28 Juni 1947 di Istana Kepresidenan Yogyakarta dengan anggotanya ialah Letnan Jenderal Urip Sumoharjo, Laksamana Muda Nazir, Komodor Suryadarma, Jenderal Mayor Sutomo, Jenderal Mayor Ir. Sakirman, dan Jenderal Mayor Jokosuyono.

Referensi: Kebudayaan.Kemdikbud.go.id | Mohamad Roem dkk, "Takhta untuk Rakyat" | Soekarno, "Bung Karno: Masalah Pertahanan-Keamanan" | Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil, "Kronik Revolusi Indonesia"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini