Akhirnya Indonesia Resmikan Esports sebagai Cabang Olahraga Berprestasi

Akhirnya Indonesia Resmikan Esports sebagai Cabang Olahraga Berprestasi
info gambar utama

Industri video gim berkembang pesat dari tahun ke tahun. Dari situ sejumlah video gim pun diperlombakan dan menjadi sebuah cabang olahraga (cabor) yang memunculkan istilah olahraga elektronik atau esports yang dimainkan via media elektronik seperti komputer, konsol, telepon seluler, dan sebagainya

Sayangnya di mata masyarakat awam esports seringkali dianggap remeh juga dinilai sebelah mata. Hal itu tidak terlepas dari stigma video gim yang kerap masih dinilai sebagai sarana hiburan semata, kegiatan membuang-buang waktu dan menjauhkan diri dari masa depan yang cerah. Padahal, tidak selamanya seperti itu.

Kenyataannya, video gim yang masuk kategori esports berkembang pesat dan cukup menjanjikan bagi para player atau gamer-nya. Karena sudah diperlombakan, kesempatan berprestasi bisa diraih jika serius menekuninya sebagai atlet.

Contohnya dalam beberapa tempo terakhir. Sejumlah tim esports asal Indonesia tercatat pernah menjuarai kompetisi internasional, antara lain EVOS Esports pada ajang M1 World Championship, dan Bigetron Esports yang menjuarai kompetisi PUBG Mobile Club Open Fall Spit Global Finals 2019.

Akhirnya Pemerintah Indonesia pun tampaknya dibuat melek akan hal itu. Pada akhir bulan Agustus 2020, esports pun resmi menjadi cabang olahraga.

Siap Pantau Bibit-bibit Unggul

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui esports sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia. Dalam keterangan tertulis, pengakuan esports sebagai cabang olahraga ditetapkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 secara virtual pada 25-27 Agustus 2020.

Dalam rapat tersebut pula, secara resmi pemerintah Indonesia menyetujui Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) sebagai satu-satunya badan resmi pemerintahan yang menaungi esports sebagai sebuah olahraga prestasi di Indonesia di bawah KONI.

PB ESI lewat akun Instagram-nya menegaskan seusai peresmian, akan bergerak dan fokus mencari bibit-bibit unggul di cabor ini. Potensi mencari calon atlet esports bisa dibilang akan mudah mengingat potensi pasarnya sudah besar dengan didukungnya kemajuan teknologi dan informasi. Riset Pokkt Decision Lab dan Media Marketing Association mengungkapkan bahwa ada 60 juta pemain gim mobile di Indonesia, dan diperkirakan mencapai angka 100 juta di tahun 2020 ini.

Layak Dipertandingkan di Kompetisi Bergengsi Nasional Maupun Internasional

Sebenarnya esports sudah sering dipertandingkan di kompetisi bergengsi. Misalnya pada Asian Games 2018 yang diselenggerakan di Jakarta dan Palembang, enam judul esports turut dipertandingkan walau sayangnya masih dalam bentuk demonstrasi. Jadi, meskipun ada pemenang dari mereka yang menjadi kontestan, medali yang diraih tidak dihitung. Kendati demikian, masuknya esports merupakan sebuah langkah besar akan penerimaan esports di kancah perlombaan olahraga internasional.

Setahun kemudian, esports dipertandingkan di ajang Sea Games 2019 di Filipina. Dalam ajang antar negara Asia Tenggara ini medali yang diraih sudah dihitung. Indonesia sendiri mengirimkan sebanyak 21 atlet yang bertarung di enam cabor esports berbeda yakni Dota 2, Mobile Legends, StarCraft II, Arena of Valor, Tekken 7, dan Heartstone.

Kala itu Indonesia diperhitungkan menjadi juara. Hanya saja hasilnya belum maksimal karena para atlet hanya meraih perak dalam esports Mobile Legends.

Esports mendapat pengakuan sebagai olahraga prestasi oleh Kemenpora dan KONI pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020. (Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI))
info gambar

Pengakuan esports sebagai cabor menandakan bahwa olahraga ini dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). "Esports layak menjadi sebuah cabang olahraga karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti pada olahraga umumnya," kata Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo.

Bambang menambahkan, kelayakan esports sebagai olahraga prestasi juga berlandaskan fakta bahwa esports sudah banyak dipertandingkan baik dalam event nasional atau pun internasional, termasuk di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman mengatakan harapan pihaknya. "KONI mendukung penuh perkembangan esports di Indonesia. Semoga di bawah naungan PB ESI, atlet dan tim esports Indonesia bisa menciptakan prestasi di tingkat internasional dan mengharumkan nama bangsa," kata Ade Lukman.

---

Referensi: Kompas.com | KONI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini