Palembang merupakan kota strategis dalam pelayaran sehingga Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sangat berambisi untuk menguasai Kota Palembang.
Namun masyarakat kota Palembang tidak ingin menyerahkan Palembang begitu saja pada kompeni.
Perang Palembang melawan VOC yang pertama pun pecah pada 4 November 1659.
Perlawanan dilakukan Palembang atas kekurangajaran hasil wakil VOC di Palembang dengan armada terbesar di bawah pimpinan Laksamana Joan van der Laen.
Palembang akhirnya dapat direbut Belanda pada 23 November 1659. Keraton Kuto Gawang dan permukiman penduduk, dan tempat orang-orang Cina, Portugis, Arab, dan bangsa-bangsa lain yang ada di seberang Kuta tersebut dibakar habis selama 3 hari dan 3 malam.
Dari hasil kekalahan itu Sultan Abdurrahman memindahkan keratonnya ke Beringin Janggut yang kini menjadi pusat perdagangan Kota Palembang.
---
Referensi: Edi Hernadi, "Sejarah Nasional Indonesia: Edisi Revisi 2013"
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News