Lifter Muda Rizki Juniansyah dan Muhammad Faathir Raih Emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi

Lifter Muda Rizki Juniansyah dan Muhammad Faathir Raih Emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi
info gambar utama

Dua lifter muda cabang olahraga angkat besi, Rizki Juniansyah dan Muhammad Faathir, mengharumkan Indonesia dalam kejuaraan internasional. Kedua atlet remaja menorehkan tinta emas dengan meraih emas dalam kejuaraan angkat besi yang diselenggarakan di Lima, Peru, pada Jumat (13/11/2020) dan Ahad (15/11).

Berhubung sedang masa pandemi Covid-19 atau virus corona, para atlet yang berpartisipasi pun unjuk gigi dari jarak jauh. Ya, kejuaraan angkat besi kali ini diadakan via virtual dan disiarkan langsung oleh induk organisasi cabang olahraga angkat besi internasional, yakni International Weighlifting Federation (IWF), di akun Youtube mereka.

Tak sekadar emas, karena juga ada rekor yang tercipta dari Rizki. Remaja kelahiran Banten mencetak rekor dengan melampaui rekornya sendiri pada awal tahun 2020.

Dua Emas Plus Perak Disumbang Faathir

Lifter putra Indonesia Muhammad Faathir tampil di kelas 61 kilogram putra pada Jumat (13/11). Karena menyesuaikan waktu tuan rumah Peru, maka lomba via virtual digelar pada pukul 01.30 WIB.

Dalam perlombaan itu Faathir berhasil mengibarkan bendera merah putih dengan meraih 2 emas dan 1 perak. Ia sukses meraih emas di angkatan clean and jerk seberat 150 kg dan total angkatan seberat 263 kg. Sementara perak diraihnya melalui angkatan snatch seberat 113 kg.

Lifter asal Samarinda, Kalimantan Timur itu sebenarnya bertarung di atas angin karena tidak mendapat perlawanan ketat dari lifter lainnya dan berpeluang besar meraih emas di angkatan snatch. Pada angkatan pertama Faathir berhasil melakukan angkatan seberat 112 kg, di angkatan kedua ia menaikan angkatannya seberat 1 kg menjadi 113 kg dan berhasil.

Sayangnya momentum manis pada dua fase sebelumnya tidak berlanjut pada angkatan ketiga. Faathir yang mencoba untuk melampaui total angkatannya dalam kejuaraan sebelumnya di Uzbekistan seberat 119 kg menjadi 122 kg itu dianggap oleh wasit kurang sempurna.

Medali emas untuk nomor snatch lantas jatuh ke tangan lifter Meksiko Carrazco Cetz Herseleid Antonio dengan angkatan seberat 114 kg. "Tadi sebenarnya sudah kena, tapi oleh wasit kena diskualifikasi karena angkatan saya dianggap kurang sempurna karena dinilai press out pada tangan kanan saya, ketika mengangkat barbel," kata Faathir.

Muhammad Faathir.
info gambar

Sebelumnya di Kejuaraan Angkat Besi Junior dan Remaja Tingkat Asia 2020 di Tashkent, Uzbekistan, pada Februari 2020, Faathir sukses mengangkat beban seberat 154 kg. Saat itu juga ia mampu mencetak dua rekor dunia dan mempersembahkan tiga emas. Demi melampaui rekornya itulah ia kemudian menjajal 155 kg yang sayangnya tidak membuahkan hasil yang manis.

''Saya sudah berupaya sebaik mungkin dan berusaha melampui angkatan sebelumya, namun belum beruntung, masih banyak yang harus saya perbaiki ke depannya dan harus berlatih lebih keras lagi agar target menambah beban angkatan bisa tercapai,'' ungkapnya.

Rizki Raih Emas dan Pecahkan Rekor Dunia

Masih dalam ajang yang sama, Rizki Juniansyah juga mencatatkan prestasi membanggakan. Tak hanya emas diraih Rizki, tetapi ia juga berhasil memecahkan rekor dunia pada ajang Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior, yang diselenggarakan di Peru pada Minggu (15/11).

Rizki Juniansyah angkat besi.
info gambar

Diketahui, Rizki Juniansyah yang turun di kelas 73 kilogram putra berhasil memecahkan rekornya sendiri, yakni angkatan snatch dari 139 kg menjadi 145 kg. Lalu clean and jerk seberat 180 kg yang melampaui standar rekor dunia remaja 171 kg, serta total angkatan dari 307 kg menjadi 325 kg.

Prestasi membanggakan tersebut, tidak hanya sampai di situ. Alasannya, pada ajang tersebut Rizki Juniansyah juga meraih tiga keping medali emas, yakni di nomor snatch, clean and jerk, dan total angkatan. Gelar juara dan medali emas diraihnya dengan mengalahkan lifter Latvia Vlad Prokofjevs yang keluar sebagai juara kedua dan Maksym Demchyshyn dari Ukraina yang meraih juara ketiga.

Rizki Juniansyah angkat besi.
info gambar

Hasil yang dicapai Rizki terbilang luar biasa karena ia keluar sebagai juara dunia dengan selisih angkatan yang cukup jauh dari peraih medali perak dan perunggu. Ia meraih total angkatan 325 kg, selisih 27 kg dari Vlad (288 kg) dan 46 kg dari lifter Ukraina, Maksym (279 kg).

"Saya cukup senang dengan hasil yang saya capai saat ini, ini buah latihan keras selama Pelatnas. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan masyarakat Indonesia dan khususnya Banten," ujar Rizki.

Meski sudah mampu memecahkan rekor, tetapi sebenarnya angkatannya saat di kejuaraan dunia tersebut masih berada di bawah raihannya saat latihan. Alasannya, saat latihan menjelang kejuaraan Rizki mampu mencatatkan angkatan snatch 149 kg, lalu angkatan clean and jerk 185 kg dan total angkatan mencapai 334 kg. "Setelah ini saya terus berlatih agar bisa mencapai hasil yang lebih baik, apalagi angkatan saya di Kejuaraan dunia kali ini masih di bawah rekor angkatan saya saat latihan," ucapnya.

Rizki Juniansyah angkat besi.
info gambar

Sama seperti Faathir, nama Rizki juga mencuat berkat tampil hebat di kejuaraan dunia angkat besi junior di Uzbekistan pada Februari lalu. Saat itu ia tampil di kelompok remaja kelas 73 kg dan berhasil meraih tiga medali emas dan menorehkan rekor dunia. Rizki menutup perlombaan dengan 139 kg di mana tadinya rekor dunia berada di angka 137 kg.

---

Referensi: Bola.net | Kompas.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini