Sejarah Hari Ini (8 Januari 1855) - Pangeran Diponegoro Dimakamkan di Makassar

Sejarah Hari Ini (8 Januari 1855) - Pangeran Diponegoro Dimakamkan di Makassar
info gambar utama

Perang Jawa antara pasukan Pangeran Diponegoro melawan pemerintah Hindia Belanda berlangsung selama lima tahun mulai 1825 hingga 1830.

Perjuangan sang panglima perang kelahiran Yogyakarta, 11 November 1785 itu berakhir pada 28 Maret 1930 ketika Jenderal De Kock menahannya.

Sempat ada ketegangan di mana Diponegoro ingin menghunus keris ke tubuh De Kock, tetapi ia memilih menyerahkan diri..

Diponegoro lalu diasingkan beberapa kali, pertama Batavia, Manado, lalu terakhir di Makassar.

Di kota bahari yang terletak di Sulawesi Selatan inilah ia mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 69 tahun pada pagi tanggal 8 Januari 1855.

Patung Diponegoro di Kota Yogyakarta pada 2019.
info gambar

Jauh setelah wafat, makam Diponegoro dipugar dan menjadi tempat wisata ziarah.

Kompleks makam Pangeran Diponegoro sendiri terletak di Jalan Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, kota Makassar.

Kompleks makam ini merupakan kompleks makam keluarga, di mana di dalamnya terdapat makam Pangeran Diponegoro dan berdampingan dengan makam istrinya yang bernama R.A Ratu Ratnaningsih yang wafat pada tahun 1885 masehi.

Selain dua makan tersebut, juga ada makam anak cucu dan pengikutnya sehingga total keseluruhannya terdapat 98 buah makam.

Mengutip dari situs Cagar Budaya Kemdikbud, bentuk makam Pangeran Diponegoro berupa bangunan tembok berundak enam dan undakan teratas pada bagian utara dan selatan jirat diberi pot dan bunga.

Pada bagian dalam gunungan terdapat dua buah nisan berbentuk pipih, pada bagian nisan terdapat hiasan berupa sulur-suluran. Bagian dalam gunungan terdapat inskripsi arab yang berisi identitas Pangeran Diponegoro (hari, tahun dan tanggal wafat).

Makam Diponegoro.
info gambar

Atap bangunan makam Pangeran Diponegoro berbentuk joglo, bangunan khas masyarakat Jawa.

Ukuran makam Pangeran Diponegoro terdiri dari panjang jirat 341cm, lebar 117 cm, tinggi 115 cm, gunungan berukuran tinggi 63 cm, lebar 79 cm, dan tebal 30.5 cm, dan ukuran nisan yaitu tinngi 72 cm, lebar 31cm dan tebal 8.5 cm.

---

Referensi: Cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini