Pelajar Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Olimpiade Sains Internasional Kazakhstan

Pelajar Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Olimpiade Sains Internasional Kazakhstan
info gambar utama

Pandemi Covid-19 atau virus corona bukan penghalang untuk berprestasi. Sudah terlihat sejak pandemi melanda pada awal tahun 2020 lalu, kompetisi bergengsi tetap berjalan pada bulan-bulan berikutnya. Menjadi berkah di tengah musibah, para pemburu gelar juara termasuk dari Indonesia pun bisa mencatatkan prestasi dan mengharumkan negara.

Sejak pertengahan pada tahun pandemi, Indonesia sudah mencetak berbagai prestasi, mulai dari bidang olahraga hingga ranah seni. Berganti ke tahun 2021, Covid-19 masih awet menjadi penghalang, tetapi untungnya tidak menghambat putra-putri tanah air mengharumkan Indonesia di perlombaan internasional.

Seperti halnya yang terjadi pada Januari 2021, nama Indonesia turut disorot atas prestasi membanggakan para pelajar yang mengikuti Olimpiade Sains International Zhautykov Olympiad (IzhO) Ke-17. Tak cuma sekadar ikut, karena salah satu di antara mereka yang maju mendapatkan nilai sempurna dan sukses merengkuh medali

Nilai Sempurna Anak Indonesia di Olimpiade Sains Kazakhstan

Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) sesuai dengan namanya, dibentuk agar bisa berperan aktif bersinergi mencerdaskan anak-anak Indonesia. Mewakili Indonesia, Simetri sudah sering mengikuti perlombaan tingkat internasional dan mencatatkan prestasi. Yang terbaru, mereka sukses mendulang kesuksesan dalam Olimpiade Sains International Zhautykov Olympiad (IzhO) Ke-17 yang dihelat di Kota Almaty, Kazakhstan, pada 7-13 Januari 2021.

Pada tahun ini, IZhO diikuti sebanyak 421 siswa untuk bidang matematika, 290 peserta untuk bidang fisika, dan 295 peserta pada kategori ilmu komputer. Peserta olimpiade berasal dari berbagai negara, yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Denmark, Georgia, India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Mongolia, Romania, Rusia, Serbia, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.

Delegasi Indonesia atas nama Simetri yang dipimpin oleh Hendra Kwee, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D., Surya Wijaya, M.Sc., Ajat Adriansyah, S.Si., dan Drs. Rudy Sutanto berhasil memperoleh prestasi tertinggi dalam ajang tersebut. Sejumlah medali diraih di tiga bidang yang berbeda yakni matematika, fisika, dan ilmu komputer.

Salah satu di antara perwakilan menjadi sorotan karena meraih perfect score alias nilai sempurna. Ia adalah Stanve Avrilium Widjaja dari SMA IPEKA Plus BSD yang meraih nilai sempurna di bidang matematika dan sukses mendulang medali emas.

Hasil dari pertandingan matematika.
info gambar

Kegiatan inti lomba berlangsung selama dua hari. Di bidang matematika para siswa mengerjakan enam soal matematika dalam total waktu sembilan jam. Soal hari pertama adalah tentang teori bilangan, geometri, dan kombinatorika. Soal hari kedua adalah tentang pertidaksamaan dalam geometri, kombinatorika, dan aljabar. Di bidang fisika, siswa mengerjakan tiga soal teori dan satu soal simulasi. Soal teori terdiri dari osilasi fluida, tegangan permukaan, rangkaian LC, fisika plasma dan pandu gelombang optik. Soal simulasi mengenai osilasi bandul dengan simpangan besar.

Total 8 Medali Diraih

Tak hanya Stanve Avrilium yang diganjar medali, tetapi peserta Indonesia lain juga mendapatkan prestasi yang sama. Selain Stanve, ada tujuh pelajar yang meraih medali, berikut uraiannya:

1. Elbert Benedict (SMAK Penabur Gading Serpong) meraih medali emas bidang matematika;

2. Peter Addison Sadhani (SMA St Aloysius Bandung) meraih medali emas bidang fisika;

3. Fernando Nathaniel Sutanto (SMA Santa Maria 1 Cirebon) meraih medali perak bidang ilmu komputer;

4. Gabriela Erin Mariangel (SMAK 1 Penabur Jakarta) meraih medali perak bidang matematika;

5. Andrew Janong (SMAK 5 Penabur Jakarta) meraih medali perak bidang matematika;

6. Edbert Halim (SMA Santa Maria 1 Cirebon) meraih medali perunggu bidang ilmu komputer; dan

7. Edgar Sulaeman (SMAK Penabur Cirebon) meraih medali perunggu bidang matematika.

"Pada IZhO 2021, ini adalah pencapaian tertinggi tim Indonesia dalam kancah Olimpiade Zhautykov," kata Hendra dikutip GNFI dari Kompas.com. "Prestasi tim Indonesia ini sekali lagi menunjukkan bahwa ada anak-anak Indonesia mampu bersaing dalam bidang matematika dan sains, dengan siswa negara manapun di dunia ini," imbuhnya.

IZhO sendiri diselenggarakan oleh The National School of Physics & Math (NSPhM) dan The Republican Scientific-Practical Center "Daryn", serta didukung oleh Ministry of Education and Science of the Republic of Kazakhstan.

---

Referensi: Kompas.com | Kemlu.go.id | Izho.kz | Yayasansimetri.or.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini