Mengecas Baterai Kendaraan Listrik Cukup 5 Menit. Bukan Omong Kosong, Kawan!

Mengecas Baterai Kendaraan Listrik Cukup 5 Menit. Bukan Omong Kosong, Kawan!
info gambar utama

Membaca judul di atas mungkin kawan GNFI bingung, apa iya baterai kendaraan listrik bisa diisi penuh dalam waktu 5 menit? Tapi kawan tak salah baca, karena teknologi mutakhir itu saat ini tengah dikembangkan.

Jika bicara soal kecepatan mengecas baterai kendaraan listrik, berapa sih saat ini yang paling cepat dan bisa dilakukan? Mungkin sekitar 5-8 jam paling cepat. Nah, kedepannya, teknologi pengecasan baterai mobil/motor listrik bakal lebih gila lagi, cukup waktu 5 menit, baterai telah terisi penuh.

Setidaknya lebih cepat dari kita mengisi bahan bakar BBM bukan?

Teknologi mutakhir yang dulunya boleh jadi ''impossible'' itu diperkenalkan oleh produsen baterai lithium-ion (Li-Ion) StoreDot, dan diproduksi oleh Eve Energy di China pada jalur produksi standar.

Menukil kabar dari The Guardian, baterai kendaraan listrik yang mampu diisi penuh dayanya dalam waktu 5 menit telah diproduksi di pabrik untuk pertama kalinya. Ini tentunya menandai langkah signifikan menuju era kendaran listrik soal pengisian daya baterai menjadi secepat pengisian bahan bakar kendaraan bensin atau diesel.

Kendaraan listrik adalah bagian penting dari tindakan untuk mengatasi krisis iklim, tetapi kehabisan biaya selama perjalanan merupakan kekhawatiran bagi pengemudi. Baterai lithium-ion baru dikembangkan oleh StoreDot dan diproduksi oleh Eve Energy di China pada jalur produksi standar.

Standar pengisian daya ''ekstrem''

Bagi StoreDot, soal kecepatan pengisian daya baterai memang bukan barang baru bagi mereka. Setidaknya produsen itu telah sukses mendemonstrasikan baterai “pengisian cepat yang ekstrim” pada ponsel, drone, dan skuter listrik.

Saat ini sekira 1.000 baterai sedang diproduksi dengan teknologi pengisian daya ekstrem untuk produsen mobil listrik di perusahaan lain. beberapa korporasi teknologi raksasa, seperti Daimler, BP, Samsung, dan TDK telah berinvestasi di StoreDot sekira 130 juta dolar AS terkait teknologi ini. Hal itu sekaligus dinobatkan sebagai ''Pelopor Pembiayaan Energi Baru'' oleh Bloomberg pada tahun lalu.

Menggunakan infrastruktur pengisian daya yang tersedia, StoreDot bertujuan untuk mengirimkan 100 mil pengisian cepat daya baterai untuk kendaraan listrik pada 2025.

Baterai pada EV
info gambar

Penjelasan teknis, bagaimana cara kerjanya

Secara umum, baterai Li-ion yang ada saat ini menggunakan grafit sebagai elektroda, dan peran ion lithium itulah yang dipakai untuk menyimpan muatan (daya istrik), semirip powerbank kira-kira.

Namun berbeda dengan baterai Li-ion konvensional, baterai buatan StoreDot ini mengganti grafit dengan partikel nano semikonduktor, agar ion dapat mengalir dengan lebih cepat dan mudah.

Nanopartikel saat ini berbahan dasar germanium itu nyatanya larut dalam air dan lebih mudah ditangani dalam pembuatan. Kedepannya, StoreDot menyebut akan menggunakan bahan silikon yang jauh lebih murah, dan purwa-rupa (prototipe) ini diharapkan akan diwujudkan pada akhir tahun 2021 ini.

Baterai menjadi konsentrasi produsen kendaraan listrik

Sebagai informasi saja, kawan, saat ini lusinan perusahaan di seluruh dunia saat ini sedang mengembangkan baterai pengisian cepat, seperti Tesla, Enevate, dan Sila Nanotechnologies, yang semuanya mengerjakan elektroda silikon.

Sementara beberapa perusahaan lain, menggunakan struktur senyawa yang berbeda, semisal jenama Echion yang menggunakan nanopartikel niobium oksida.

So, era fast charging di masa depan nampaknya tak hanya dimiliki ponsel, tapi kendaraan listrik juga. Tentunya hal ini patut diapresiasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman.

Terima kasih telah membaca sampai di sini