Penulis: Thalitha Avifah Yuristiana
Sebagai negara yang kaya akan kekayaan alam, adat istiadat, suku, tradisi, dan budaya, Indonesia memiliki banyak peluang untuk memajukan sektor pariwisatanya. Pemerintah melihat peluang ini sehingga mereka memanfaatkannya untuk mengenalkan destinasi desa wisata.
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu, dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Untuk Kawan yang belum pernah mengeksplorasi desa wisata, yuk tengok pesona 4 desa wisata ini.
1. Desa Penglipuran di Bali
Desa ini berlokasi di dataran tinggi tepatnya di sekitar Gunung Batur, Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli. Kawan dapat menempuh perjalanan selama 45 menit dari Denpasar untuk sampai di Desa Penglipuran. Salah satu daya tarik dari desa wisata ini adalah suasana asri dan menenangkan. Bahkan, desa ini termasuk desa paling bersih lho di Indonesai.
Selain suasanya, rumah di desa ini juga menarik perhatian. Pasalnya, rumah di desa tersebut menggunakan arsitektur dengan konsep Tri Hita Karana yang mengindikasikan hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Hal itulah yang membuat desa ini memiliki pesona yang unik. Desa Penglipuran memiliki peraturan unik dengan melarang kendaraan baik motor atau mobil masuk ke dalam desa. Penduduk setempat disediakan lahan parkir di luar desa untuk memarkir kendaraan mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebisingan di desa tersebut.
2. Desa Pemuteran di Bali
Masih belum beranjak dari Bali, mari berkenalan dengan Desa Pemuteran. Desa Pemuteran awalnya merupakan desa yang kumuh dan tak terawat. Penduduk di sana rata-rata merupakan nelayan yang minim pengetahuan tentang menangkap ikan dengan baik.
Maka dari itu, banyak yang menggunakan bom atau alat berbahaya lainnya untuk menangkap ikan. Alhasil, wilayah laut Desa Pemuteran menjadi rusak dan ikan jarang muncul karena rusaknya ekosistem terumbu karang di laut Desa Pemuteran.
Namun, berkat inisiasi Ketua Yayasan Karang Lestari, I Gusti Agung Prana, mulai berusaha untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dalam waktu yang singkat, tanjung Desa Pemuteran semakin membaik. Ikan-ikan dan terumbu karang mulai menghiasi laut Desa Pemuteran.
Sontak, hal ini didengar oleh banyak wisatawan yang kemudian memutuskan untuk menghabiskan liburan di desa tersebut. Tak hanya wisatawan lokal yang bertandang, wisatawan asing dari mancanegara seperti dari Amerika, Australia, dan Perancis juga turut menikmati keindahan Desa Pemuteran ini. Desa Pemuteran kini lebih ramah wisatawan karena terbukti kini Desa Pemuteran telah memiliki hampir sekitar 1.000 kamar yang berbentuk hotel, resort, dan homestay.
Untuk Kawan yang ingin menghabiskan waktu di tempat yang sunyi dan damai, Desa Pemuteran dapat menjadi destinasi yang cocok. Kawan juga bisa menikmati waktu bersama keluarga dengan berjemur dan bermain di Pantai Pemuteran.
3. Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta
Beralih dari Pulau Dewata Bali, kita beranjak ke Pulau Jawa tepatnya di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul yang mempesona. Desa ini terkenal dengan wisata gunung, embung, dan air terjun yang menyejukan.
Tidak hanya itu, Kawan juga akan merasakan wisata berbasis edukasi budaya ketika bertandang ke desa ini. Kawan dapat melakukan program live in untuk merasakan sensasi menjadi bagian dari Desa Wisata Nglanggeran. Pesona dari desa ini bahkan berhasil torehkan prestasi di kancah internasional dengan masuk ke dalam list ASEAN's Community Based Tourism 2017.
Kawan hanya memerlukan waktu selama 30 menit dari Tugu Yogyakarta untuk sampai ke desa ini. Yuk, tunggu apalagi? Kunjungi Desa Nglanggeran ini setelah pandemi usai atau dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
4. Desa Pentingsari di Yogyakarta
Berbicara mengenai desa wisata, Yogyakarta memiliki deretan desa yang tak boleh untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Desa Pentingsari di lereng Gunung Merapi. Desa ini berjarak sekitar 22,5 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.
Salah satu keunggulan dari desa ini adalah slogan yang dibawakan olehnya, yaitu ‘Desa Ramah Lingkungan, Kebudayaan dan Pertanian’. Desa ini menawarkan kegiatan wisata pengalaman dalam bentuk pembelajaran dan interaksi.
Untuk Kawan yang ingin belajar lebih dalam mengenai alam, lingkungan, pertanian, perkebunan, kewirausahaan, kehidupan sosial-budaya, dan berbagai seni tradisional perlu untuk berkunjung ke desa ini.
Nah, itu dia 4 desa wisata yang terkenal sampai ke mancanegara. Apakah Kawan berencana untuk datang ke salah satu desa tersebut? Yuk, dukung pengembangan sektor pariwisata Indonesia dengan memperkuat desa-desa wisata di Indonesia!
Referensi: VisitingJogja | Kompas | Desa Penglipuran
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
