Aroma Batik Tersebar di Ajang MotoGP 2021

Aroma Batik Tersebar di Ajang MotoGP 2021
info gambar utama

Pertamina Mandalika SAG Racing Team, tim balap asal Indonesia akhirnya resmi meluncurkan tampilan livery (corak) motor balap untuk bertarung di ajang MotoGP 2021 di kelas Moto2, Rabu (24/2/2021).

Tampilan yang kental dengan nuansa Indonesia ini mengangkat pamor corak batik pada bodi motor yang didominasi oleh warna biru, putih, dan merah ini.

''Saya berharap motor ini bisa segera mengaspal, saya percaya diri untuk bisa bersaing di peringkat atas. Tapi yang terpenting kita harus memberikan yang terbaik untuk musim ini, kita harus melangkah satu per satu untuk maju lebih baik,'' kata Eduardo Perales, Team Principal Pertamina Mandalika SAG Racing Team.

Tim dari kategori kelas Moto2 asal Indonesia ini akan menggunakan konfigurasi rangka atau sasis yang disuplai oleh Kalex, serta menggendong mesin berkapasitas 750 cc berbobot 7,2 kg.

Bakal digeber dua pebalap ''bule''

Selain dua motor ini tampil dengan nuansa yang ke-Indonesia-an, motor purwarupa ini juga bakal digeber oleh dua pebalap bule yang sebelumnya telah dikontrak oleh Pertamina Mandalika SAG Racing Team, yakni Thomas Luthi dan Bo Bendsneyder, yang masing-masing berasal dari Swiss dan Belanda.

Luthi sejatinya adalah pembalap kawakan untuk kelas Moto2 yang telah tampil selama satu dasawarsa terakhir. Meski pernah melakoni balapan di kelas MotoGP pada 2018 di bawah naungan tim Marc VDS, namun pada musim balap 2019, 2020, dan tahun ini, ia kembali diplot sebagai pebalap kelas medioker ini.

Sementara Bendsneyder adalah pebalap yang baru berkiprah di kelas Moto2 sejak 2018, setelah sebalumnya pada 2016-2017 menjadi joki untuk kelas Moto3 di bawah payung tim KTM.

Sebetulnya, ada nama pebalap Indonesia yakni Dimas Ekky Pratama yang digadang bakal menjadi joki Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI). Namun nyatanya, Dimas Ekky ditolak oleh Dorna Sport (penyelenggara MotoGP), sehingga keputusan manajemen akhirnya jatuh pada Luthi dan Bendsneyder.

Direktur MRTI, Kemalsyah Nasution, pernah menjelaskan soal alasan ditolaknya Dimas Ekky sebagai pebalap Moto2. Menurut Kemal, pihak Dorna sendiri yang tidak menyetujui keberadaan Dimas di paddock Moto2 musim ini. Alasannya, karena Dimas telalu lama vakum dari kompetisi balap internasional, hingga pada akhirnya Dimas bakal membalap di ajang FIM CEV Moto2 2021.

Ajang balap Moto2 secara umum

kelas moto2
info gambar

Kejuaraan dunia Moto2, sejatinya merupakan sebuah kelas yang menjadi bagian dari MotoGP. Kelas Moto2 mulai diperlombakan di musim 2010 dengan adanya perubahan regulasi untuk kelas 250 cc. Kelas ini merupakan kelas menengah dalam tangga kejuaraan MotoGP.

Secara umum, ajang balap Moto2 menggunakan satu suplier mesin untuk semua motor yang bertarung. Mesin itu berasal dari pabrikan Triumph berkapasitas 765 cc, berbasis mesin produksi massal dari motor Triumph Street Triple. Sebelumnya Moto2 menggunakan suplier Honda dari basis mesin CBR 600.

Dengan konfigurasi mesin 3-silinder, mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 140 hp pada 14.000 rpm dan sanggup dipacu dengan kecepatan hingga lebih dari 300 km/jam.

Jadi, kita saksikan saja kelir motor bercorak batik itu apakah mampu berada dalam jajaran pebalap peraih podium.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mustafa Iman lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mustafa Iman. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini