Bukit Batu Jaran, Surga Tersembunyi di Balik Pesona Pulau Dewata

Bukit Batu Jaran, Surga Tersembunyi di Balik Pesona Pulau Dewata
info gambar utama

#WritingChallengeGNFI #CeritadariKawanGNFI

Apa yang kawan GNFI pikirkan ketika mendengar kata ‘Bali’? mungkin kata ‘wisata' adalah jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bali memang menjadi ujung tombak destinasi wisata yang ada di Indonesia. Hal itu membuat Bali selalu konsisten dalam menyajikan berbagai tempat wisata untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara sekalipun.

Dari berbagai wisata yang ada di Bali, sebagian besar orang pasti telah mengetahui keindahan beribu pantai yang dimiliki oleh Pulau Dewata. Tak heran jika setiap musim liburan, pantai-pantai di Bali selalu dipadati oleh wisatawan.

Selain pantai, Bali juga memiliki berbagai perbukitan yang tersembunyi. Meskipun begitu, tetap tak kalah menakjubkan untuk memanjakan mata para wisatawan. Destinasi tersembunyi tersebut salah satunya adalah Bukit Batu Jaran atau Batu Jaran Hill di Uluwatu, Bali.

Bukit Batu Jaran terbilang masih cukup sepi oleh wisatawan. Namun, di balik sepinya destinasi tersebut, wisatawan dapat menikmati keasrian dan kecantikan pemandangan laut yang disajikan oleh Bukit Batu Jaran.

Jaran hill | Foto: Jonnymelon
info gambar

Berada pada sisi kiri Pura Uluwatu, Bukit Batu Jaran atau Batu Jaran Hill dapat diakses hanya dengan waktu 45 menit dari pusat kota Denpasar. Sekarang ini lokasi Bukit Batu Jaran juga telah tersedia di aplikasi Google Maps. Hal ini membuat Bukit Batu Jaran semakin mudah diakses oleh para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali.

Jika para wisatawan pergi mengunjungi Bukit Batu Jaran, disarankan untuk membawa kendaraan roda dua karena akses menuju ke sini terbilang cukup terjal dan relatif sempit untuk dilewati kendaraan roda empat. Sebagai tambahan informasi, destinasi Bukit Batu Jaran ini tidak menarik biaya retribusi masuk sama sekali untuk para pengunjung yang datang.

Bukit Batu Jaran merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi ketika berlibur di Bali, sebab bukit ini menawarkan sejumlah keindahan untuk dinikmati. Dari atas bukit, wisatawan dapat menikmati betapa menakjubkannya pesisir pantai selatan Bali. Selain itu, terdapat rumput-rumput hijau yang tumbuh subur, suasana yang sunyi, udara yang sejuk, hingga pemandangan matahari terbenam yang tak kalah indah untuk memanjakan mata para wisatawan.

Batu Jaran Hill memiliki daya tariknya tersendiri, beragam wisatawan asing maupun domestik datang silih berganti untuk mengunjungi destinasi tersebut. Satu di antara tujuan kedatangan wisatawan adalah melihat matahari terbenam atau sunset.

Nikmati sunset di Bukit Batu Jaran | Foto: TribunBali
info gambar

Ketika menikmati eloknya matahari terbenam di Bukit Batu Jaran, tak sedikit pula wisatawan yang mengabadikan momen tersebut dengan melakukan sesi foto. Menyaksikan dan mengabadikan momen dari atas bukit indahnya matahari tenggelam di ufuk timur, menjadikan primadona dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Bukit Batu Jaran.

Berfoto dan mengabadikan momen selama berada di Bukit Batu Jaran berguna bagi wisatawan untuk menciptakan kenangan tersendiri, selama mengunjungi destinasi tersebut. Selain itu, berfoto di Bukit Batu Jaran juga dapat membuat foto kita lebih instagramable untuk diunggah di sosial media. Jika ada Kawan GNFI yang ingin melakukan sesi foto pre-wedding, Bukit Batu Jaran merupakan salah satu tempat yang tepat untuk mengabadikan kisah romantis untuk dipajang di dinding rumah.

Spot lain untuk menikmati keindahan Bukit Batu Jaran adalah dengan menikmatinya di atas menara putih setinggi 20 meter. Jika para pengunjung yang datang ingin menikmati Bukit Batu Jaran dari menara tersebut, disarankan untuk datang lebih awal.

Jika datang terlalu sore, sekitar 8-10 orang pengunjung telah cukup untuk memenuhi segala sisi menara tersebut demi mendapatkan spot melihat sunset yang mengagumkan.

Untuk menikmati keindahan Bukit Batu Jaran dari puncak menara, dibutuhkan keberanian yang ekstra dari para wisatawan. Sebab, menara ini sudah berumur cukup tua dan tidak terurus, menapaki tangga demi tangga untuk mencapai puncak menara ini menjadikan tantangan tersendiri. Ketika mencapai puncak menara, secara tidak langsung wisatawan berada pada 20 meter di atas permukaan tanah selain itu, angin yang berhembus akan terasa lebih kencang daripada di bawah menara.

Selain itu, cara lain untuk menikmati keindahan Bukit Batu Jaran adalah dengan berpiknik. Piknik di Bukit Batu Jaran akan semakin mengasyikkan apabila ditemani oleh sahabat atau orang terkasih. Untuk mengisi kegiatan selama piknik, para wisatawan diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman sembari menunggu matahari terbenam atau sekedar menikmati keindahan Bukit Batu Jaran.

Perlu diingatkan bahwa para wisatawan yang pergi berkunjung ke Bukit Batu Jaran diwajibkan untuk tetap membuang sampah pada tempatnya. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan agar destinasi Bukit Batu Jaran tetap bersih dan terhindar dari sampah-sampah yang dibawa oleh wisatawan. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan Bukit Batu Jaran berguna agar menjaga destinasi ini untuk tetap lestari dan menjaga keindahannya sehingga dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.

Untuk Kawan GNFI yang ingin memiliki pengalaman menarik selama berlibur di Bali, tidak ada salahnya untuk mencoba berkunjung ke Bukit Batu Jaran. Keindahan yang disajikan oleh Bukit Batu Jaran akan memberikan kenangan dan cerita tersendiri bagi wisatawan ketika pulang ke kampung halaman.

Sebagai catatan, jika berkunjung saat situasi pandemi seperti ini, pastikan berkunjung dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dan jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Semoga pandemi cepat berakhir dan Kawan bisa berkunjung ke Bukit Batu Jaran dengan aman dan nyaman. Selamat bersenang-senang Kawan GNFI!

Referensi: tribunbalitravel | tribunnews | Bali News

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

EH
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini