Nederlandsch-Indische Artsen School, Cikal Bakal UNAIR yang Gedungnya Masih Berfungsi Hingga Sekarang

Nederlandsch-Indische Artsen School, Cikal Bakal UNAIR yang Gedungnya Masih Berfungsi Hingga Sekarang
info gambar utama

Universitas Airlangga atau yang dikenal juga sebagai UNAIR, adalah salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. UNAIR terletak di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Selama ini, UNAIR dikenal sebagai universitas yang menghasilkan banyak lulusan yang berkualitas.

Ternyata, kampus yang terletak di Kota Pahlawan ini dulunya terbentuk dari lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Bahkan, salah satu fakultas di UNAIR, yaitu Fakultas Kedokteran, hingga kini masih menempati bangunan yang dulunya adalah bagian dari lembaga pendidikan tersebut. Penasaran bagaimana ceritanya?

Berawal dari NIAS & STOVIT

Sejarah berdirinya Universitas Airlangga berawal dari dua lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di Surabaya. Yaitu Nederlandsch-Indische Artsen School (NIAS) yang didirikan pada tahun 1913, dan School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT) yang didirikan pada tahun 1928. 

Dilansir dari website resmi UNAIR, kedua lembaga pelatihan tersebut sempat mengalami hambatan selama masa pergolakan kemerdekaan. Pada tahun 1948, pemerintah pendudukan Belanda mendirikan cabang dari Universiteit van Indonesie Jakarta, yaitu Tandheelkunding Instituut. Pemerintah pendudukan Belanda juga membuka kembali NIAS yang juga sebagai cabang dari Universiteit van Indonesie Jakarta, dan dinamai sebagai Faculteit der Geneeskunde.

@adeputrishd_/Instagram
info gambar

Pada akhirnya, Universitas Airlangga resmi dibuka oleh oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 10 November 1954, bertepatan pada peringatan hari pahlawan ke-9. Peresmian UNAIR diresmikan langsung oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Dr. Ir. Soekarno. Dibukanya Universitas Airlangga di Surabaya ini, menjadikan UNAIR sebagai lembaga pendidikan tinggi pertama di kawasan timur Indonesia.

Kini Gedung NIAS Difungsikan Sebagai Gedung Fakultas Kedokteran UNAIR

NIAS, yang menjadi cikal bakal berdirinya UNAIR adalah sekolah kedokteran pada masa kolonial Belanda. Kini, gedung yang dulunya adalah gedung NIAS, difungsikan menjadi gedung Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Arsitektur gedungnya sangat unik, berbeda dengan fakultas yang lain, gedung ini memiliki gaya arsitektur kolonial yang juga masih dalam kondisi yang terawat hingga sekarang. 

Berhubung dengan sejarah UNAIR yang berawal dari sekolah kedokteran di masa kolonial, kini UNAIR dikenal dengan jurusan kedokterannya yang berkualitas. Fakultas Kedokteran UNAIR dikenal menghasilkan banyak dokter yang terampil. Bahkan, mungkin jurusan kedokteran di UNAIR bisa dibilang sebagai salah satu jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Fakultas Kedokteran Menjadi Salah Satu Spot Foto Favorit Mahasiswa

@firman_ophth/Instagram
info gambar

Karena arsitekturnya yang unik, Fakultas Kedokteran menjadi salah satu spot foto ikonik di Universitas Brawijaya. Bahkan, di pintu masuk bagian depan Fakultas Kedokteran masih ada tulisan Nederlandsch-Indische Artsen School, yang akan menyambut setiap mahasiswa kedokteran yang akan memasuki gedung. Tentunya seperti di kampus-kampus lain, gedung ikonik ini menjadi spot foto favorit bagi mahasiswa kedokteran, baik itu mahasiswa baru, hingga mahasiswa yang telah wisuda.

Referensi:UnairLiputan6Pusaka Jawatimuran

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini