Crab Mentality: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Crab Mentality: Penyebab dan Cara Mengatasinya
info gambar utama

Crab mentality bukan istilah yang terlalu familiar bagi masyarakat. Bahkan, beberapa orang tidak sadar akan adanya sindrom psikologis ini. Dengan begitu, mereka tidak mengetahui bahwa telah melakukan crab mentality.

Setiap orang pasti pernah menjalankan kehidupan secara berkelompok. Entah itu untuk tujuan pekerjaan, tugas sekolah, hingga lingkungan pertemanan. Wajarnya, dalam lingkungan kelompok harus saling mendukung untuk hidup lebih maju.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus ada orang-orang yang tidak ingin melihat orang lain lebih baik. Mereka merasa memiliki saingan, iri, dan pikiran-pikiran yang menginginkan orang lain tidak lebih maju dari dirinya.

Hal itu merupakan crab mentality. Sindrom ini sangat tidak baik dalam kehidupan sosial karena menghambat orang untuk maju. Begitu juga pada diri sendiri yang selalu merasa iri terhadap orang.

Mengenal Crab Mentality

Illustrasi crab mentality | Foto: Pexels
info gambar

Pernahkah kamu melihat ember yang penuh sesak dengan kepiting? Jika kamu perhatikan, pasti kepiting akan menghalangi kepiting lain yang ingin keluar dari ember dengan mencapitnya dan menariknya kembali.

Baca juga:Profesinya Masih Sangat Langka, Kenali Jurusan Terapi Wicara

Nah, hal ini yang menjadi analogi mengapa sindrom ini memiliki nama crab mentality. Sindrom satu ini menjadi istilah untuk menggambarkan sikap seseorang yang menghalangi keberhasilan seseorang.

Sikap ini merupakan bentuk bagaimana terjadinya persaingan secara tidak sehat, mengingat salah satu orang akan terus menghalangi orang lain untuk maju dan berhasil.

Fenomena yang tidak sehat ini tentu tidak begitu asing buat kamu yang selalu hidup berkelompok. Akan ada saat seseorang atau beberapa orang dalam kelompok, mencoba untuk menjatuhkan orang lain untuk mengalami kemajuan dalam hidup.

Biasanya, mereka melakukannya dengan melakukan kritik tanpa alasan, meremehkan, hingga memanipulasi orang lain. Situasi tersebut juga membuat sulit untuk merasa tulus dalam menerima keberhasilan seseorang.

Penyebab Crab Mentality

Illustrasi crab mentality | Foto: Pexels
info gambar

Ada beberapa hal yang menyebabkan crab mentality dapat terjadi. Dalam kehidupan berkelompok, pasti ada sifat kompetitif yang tumbuh seiring perkembangan waktu. Pada dasarnya, hal tersebut wajar bahkan bagus untuk kemajuan bersama.

Baca juga:Cari Tahu Perginya Data yang Sudah Kita Hapus

Akan tetapi, hal ini akan menjadi sesuatu yang buruk jika sifat kompetitif mendorong kamu untuk tidak membiarkan orang lain lebih maju. Seharusnya, sifat kompetitif mendorong kamu untuk lebih baik dengan tidak menjatuhkan orang lain.

Selain itu, ada beberapa faktor lain, seperti rendahnya rasa percaya diri, iri hati, perasaan putus asa, dan depresi bisa menyebabkan munculnya sikap crab mentality. Seperti halnya suatu analogi, “Jika aku tidak bisa mendapatkannya, kamu juga tidak bisa mendapatkannya”. Penyebab sikap tersebut juga bisa karena terlalu seringnya bergantung pada orang lain.

Kepergian seseorang dari sebuah kelompok, membuat kelompok tersebut sulit berkembang. Apalagi dia adalah seseorang yang berpengaruh dalam kelompok.

Cara Mengatasi Crab Mentality

Illustrasi crab mentality | Foto: Pexels
info gambar

Jika kamu sudah merasa mulai memiliki sikap crab mentality, kamu harus segera mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan mentalitas kepiting ini.

Baca juga:Brisk Walking, Jalan Cepat yang Penuh Manfaat

Kamu harus tetap gigih untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan kemampuan sendiri. Hal ini akan membantu kamu fokus pada diri sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan evaluasi pada diri sendiri ketika merasa gagal. Itu penting untuk kamu lakukan guna mengukur seberapa besar usaha yang kamu lakukan demi mencapai cita-cita kamu.

Kamu juga bisa mulai berkelompok dengan orang-orang yang suportif. Jika saat ini kamu berada dalam kelompok yang memiliki crab mentality, segeralah meninggalkannya dan beralih pada kelompok yang selalu mendukung segala usaha kamu.

Hal paling penting adalah kamu harus mengenal diri kamu dan sadar atas apa yang kamu lakukan. Menjadi lebih baik dari orang lain bukan dengan cara menjatuhkannya, melainkan terus berkembang bersama untuk mencapai tujuan.

Referensi: Alodokter | Hello Sehat | Tirto

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini