Meski Menyakitkan, Ada Manfaat di Balik Proses Merelakan

Meski Menyakitkan, Ada Manfaat di Balik Proses Merelakan
info gambar utama

Setiap orang pasti pernah berada di posisi sulit saat mereka harus merelakan hal yang penting dalam hidup. Misalnya setelah kehilangan orang terdekat, putus cinta, gagal kuliah di perguruan tinggi impian, hingga pekerjaan.

Kondisi ini bisa membuat seseorang berada dalam fase hidup yang penuh kesedihan, meski sebenarnya memiliki manfaat untuk perkembangan diri kita. Menurut psikiatris Amerika Serikat, Elisabeth Kubler-Ross, ada 5 tahap yang manusia alami dalam kesedihan sebelum ia kembali rela dan baik-baik saja.

Tahap tersebut terkenal dengan sebutan 5 stages of grief. Adapun 5 stages of grief terdiri dari denial (menolak kesedihan), anger (kemarahan dan rasa frustasi muncul), bargaining (berpikir kesedihan bisa kita hindar), depression (kesedihan muncul), dan acceptance (mulai menerima apa yang terjadi).

Dari tahap-tahap tersebut, bisa terlihat bahwa proses merelakan itu sulit dan penuh tantangan. Namun, seperti pepatah “ada pelangi setelah hujan”, proses ini baik untuk perkembangan diri kita, lo! Berikut manfaat dari proses merelakan.

1. Meningkatkan Rasa Empati

Proses merelakan bisa membuat kita jadi lebih berempati terhadap perasaan orang lain | Foto: Matheus Bertelli/Pexels
info gambar

Sudah jadi rahasia umum bahwa sebagian besar dari kita tidak akan benar-benar mengerti perasaan orang lain jika kita belum pernah merasakannya. Goodmates tidak akan memahami perasaan teman yang gagal ujian, jika Goodmates sendiri belum pernah ada di posisi tersebut.

Itulah mengapa rasa sakit yang Goodmates rasakan ketika mencoba untuk rela, akan membuat Goodmates bisa lebih berempati terhadap perasaan orang lain. Tak harus jadi sosok yang selalu bisa memberi solusi, rasa empati yang meningkat akan membuat Goodmates tidak mudah menghakimi orang lain atas kesedihan yang tengah ia rasakan.

Baca juga: Solusi Baca Buku Saat Sedang Puasa Supaya Tidak Ngantuk

2. Menjadi Titik Perubahan Hidup

Proses merelakan yang menyakitkan bisa membawamu menuju perubahan hidup ke arah lebih baik | Foto: Alexas Fotos/Pexels
info gambar

Kesedihan selalu memberi kita ruang untuk sejenak merenungi apa yang telah terjadi, apalagi saat mencoba merelakan sesuatu. Goodmates cenderung akan menerka-nerka hal apa yang seharusnya terjadi di masa lalu.

Bahkan, di masa kini pun Goodmates tidak perlu merasakan kehilangan dan kesedihan akan hal itu. Meski terlalu lama mengingat masa lalu adalah hal yang tidak baik, fase kesedihan dapat menjadi titik perubahan (turning point) yang akan membawa Goodmates menjadi pribadi lebih bijak dan dewasa di masa depan.

Baca juga: Catat! Ini Jadwal Cuti Bersama Libur Lebaran dan Aturan Mudik 2022

3. Lebih Menghargai Segala Sesuatu

Proses merelakan mengajarkan kita untuk lebih menghargai kehadiran orang terkasih | Foto: Tristan Le/Pexels
info gambar

Kehilangan sesuatu atau seseorang akan membuat Goodmates menyadari pentingnya menghargai segala hal saat kita masih memilikinya. Terlebih kita tahu, tidak ada yang abadi dalam hidup.

Maka, proses merelakan ini dapat membantu Goodmates untuk hidup di masa sekarang (live in the moment). Dengan begitu, Goodmates tidak kehilangan momen akan sesuatu yang berharga.

Selain bisa maksimal dalam menghabiskan waktu bersama orang terdekat, live in the moment dapat meningkatkan tingkat fokus dan percaya diri. Goodmates juga bisa lebih mensyukuri segala sesuatu yang Goodmates miliki saat ini.

Baca juga:Menilik Sejarah dan Fakta 4 Kampus Tertua di Dunia

4. Menyadari Kebutuhan Hidup Sebenarnya

Menjadi lebih mencintai diri sendiri dengan fokus pada hal yang kita butuhkan | Foto: Andrea Piacquadio/Pexels
info gambar

Dalam kasus kegagalan, baik dalam pendidikan atau percintaan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi saat proses merelakan yaitu acceptance(penerimaan). Pertama, Goodmates akan menyadari bahwa dulu ada yang kurang tepat dalam usaha yang Goodmates lakukan sehingga harus kehilangan hal tersebut.

Kedua, bisa jadi Goodmates justru akan sadar bahwa sebenarnya dulu Goodmates tidak terlalu menginginkan hal tersebut. Misalnya setelah putus cinta, Goodmates menyadari bahwa dulu yang sebenarnya Goodmates butuhkan adalah perasaan tervalidasi bukan seorang kekasih.

Maka, kini Goodmates belajar untuk meningkatkan cinta pada diri sendiri sehingga tidak memerlukan lagi validasi dari orang lain. Dengan begitu, Goodmates akan berkembang menjadi pribadi yang lebih maju.

Merelakan bukanlah proses hidup yang menyenangkan untuk kita alami. Namun, bila Goodmates mampu menyikapinya dengan baik, proses ini akan membawa Goodmates menuju kehidupan yang lebih indah dari sebelumnya. Semangat, ya!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini