Mengenal Clean Energy yang Ramah Lingkungan

Mengenal Clean Energy yang Ramah Lingkungan
info gambar utama

Sudah puluhan dekade berlalu sejak tanda pemanasan global muncul, namun kondisi bumi justru makin memprihatinkan. Besarnya emisi gas rumah kaca yang terus mengalami peningkatan di berbagai belahan dunia membuat suhu bumi memanas. Belum lagi masalah kelangkaan energi seperti minyak dan gas bumi.

Meski begitu, para ilmuwan sebenarnya sudah menemukan sumber energi alternatif lain untuk membantu menyelamatkan bumi. Salah satunya adalah clean energy. Sesuai namanya, clean energy adalah sumber energi yang bila kita gunakan tidak akan meninggalkan jejak karbon sehingga ramah lingkungan.

Oleh karena itu, clean energy berbeda dengan sumber energi dari fosil maupun bahan tambang. Clean energy juga berasal dari sumber-sumber energi terbarukan seperti sinar matahari dan angin.

Jenis energi yang satu ini bisa jadi alternatif untuk menyelamatkan bumi. Bisa jadi optimalisasi clean energy akan menurunkan emisi gas rumah kaca dan dapat menjadi sumber energi utama bagi masa depan manusia. Nah, agar lebih mengenal tentang clean energy, GoodSide akan mengulasnya lebih dalam di artikel ini.

Cara Kerja Clean Energy

Panel surya di atas atap rumah penduduk | Foto: Kelly L/Pexels
info gambar

Sering mendapat julukan energi berkelanjutan, clean energy bekerja tanpa menghasilkan gas karbondioksida yang nantinya akan merusak lapisan atmosfer bumi. Adapun cara memanfaatkan clean energy ada bermacam-macam, tergantung jenis sumbernya.

Baca juga:

Sebagai contoh, energi dari sinar matahari dapat Goodmates gunakan untuk menghidupkan lampu dan alat elektronik di rumah. Caranya, Goodmates bisa memasang panel surya sebagai alat untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Selain ramah lingkungan, menggunakan panel surya juga ramah kantong karena sinar matahari bisa Goodmates dapat secara cuma-cuma.

Selain sinar matahari, pemanfaatan clean energy juga bisa Goodmates dapatkan dari tenaga angin, aliran air, geotermal, hingga biomassa. Oleh karena memiliki manfaat melindungi bumi dan ekonomis, banyak negara yang sudah mendirikan pembangkit listrik bertenaga sinar matahari hingga air, termasuk Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara tropis dengan sinar matahari dan curah hujan sepanjang tahun.

Masa Depan Clean Energy

Mobil bertenaga surya, calon mobil masa depan | Foto: Wikipedia
info gambar

Kesadaran akan pentingnya mengganti sumber energi fosil menjadi clean energy rupanya sudah meningkat di seluruh dunia. Fasilitas pendukung clean energy sudah banyak terbangun di berbagai belahan dunia daripada fasilitas untuk energi tak terbarukan. Bahkan, negara Inggris memiliki target untuk menggunakan energi berkelanjutan secara total di tahun 2035.

Selain Inggris, beberapa negara bagian di Amerika Serikat juga berusaha melibatkan energi terbarukan sebagai pasokan energi di daerahnya. Secara global, sudah ada lebih dari seratus kota di seluruh dunia yang sudah menggunakan energi terbarukan sebanyak sekitar 70 persen. 

Meski begitu, penggunaan clean energy ini masih tergolong “baru” bagi manusia, mengingat kita sudah terbiasa menggunakan energi tak terbarukan selama ratusan tahun. Hal itu membuat penggunaan clean energy masih harus kita imbangi dengan penggunaan energi tak terbarukan yang menghasilkan polusi dan emisi gas karbondioksida.

Baca juga:

Akan tetapi, energi tak terbarukan tetap memiliki tenggat waktu. Akan ada masanya semua energi tak terbarukan seperti minyak bumi, gas, hingga batu bara tersebut akan punah dari muka bumi. Untuk itulah para ilmuwan dan ahli tengah berusaha untuk mencapai target agar manusia bisa sepenuhnya bergantung pada clean energy di tahun 2050.

Baca juga:

Untuk membantu para ahli menyelamatkan bumi, Goodmates bisa mulai dengan turut menjaga sumber energi terbarukan. Misalnya dengan tidak membuang sampah di sungai atau saluran air agar air tidak mudah terpolusi. Goodmates juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan panel surya sebagai sumber tenaga listrik di rumah.

Referensi: TWI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini