Kemenkes Pastikan Program Vaksinasi Kanker Serviks Gratis Mulai 2022

Kemenkes Pastikan Program Vaksinasi Kanker Serviks Gratis Mulai 2022
info gambar utama

Kabar baik datang dari dunia kesehatan Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mewajibkan vaksin human papillomavirus (HPV) sebagai langkah untuk mencegah kanker serviks pada wanita Indonesia. Pemberiannya sendiri akan terlaksana secara gratis.

Hal tersebut menurut Kemenkes dapat menjadi tindakan preventif sekaligus promotif pemerintah dalam rangka penerapan kebutuhan kesehatan dasar. Selain itu, vaksinasi juga lebih bersifat mencegah timbulnya perburukan akibat penyakit, bukan menyembuhkan.

Mencegah Kanker Serviks lewat Vaksin HPV

Ilustrasi bagian serviks dalam organ wanita | Foto: Suara.com

Kemenkes mengelompokkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi wajib bukan tanpa alasan. Faktanya, penyakit kanker serviks merupakan salah satu pembunuh kaum perempuan paling mematikan di Indonesia setelah kanker payudara.

Mengutip data Observasi Kanker Dunia (Globocan) tahun 2020, terdapat 36.633 kasus baru sekaligus 21.003 kematian akibat kanker serviks. Angka tersebut menyimpulkan bahwa ada 50 kasus yang terdeteksi setiap harinya dengan lebih dari dua kematian terjadi setiap jam.

Selanjutnya, dengan menjalankan program tersebut, pengeluaran negara pun akan jauh lebih hemat mengingat pengobatan kanker yang lumayan mahal. Oleh sebab itu, harapannya tindakan preventif melalui vaksinasi HPV mampu menekan biaya perawatan kanker dengan mencegah seseorang terkena penyakit kanker serviks.

Baca juga:Fakta Menarik Tentang Sistem Pendidikan di Korea Selatan

Demonstrasi vaksinasi HPV sebetulnya telah mulai semenjak 2016 lalu. Namun, program ini baru berjalan secara bertahap mulai 2021 di 20 kabupaten/kota. Di antaranya di DKI Jakarta (semua kota administrasi), Jawa Tengah (Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo), dan DI Yogyakarta (semua kabupaten/kota).

Selanjutnya, ada di Jawa Timur (Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan dan Kediri), Bali (Kota Denpasar dan Kabupaten Badung), Sulawesi Utara (Kota Manado), serta Sulawesi Selatan (Kota Makassar).

Target Penerima Vaksin Gratis

Ilustrasi vaksin | Foto: Pexels
info gambar

Mei Neni Sitaresmi selaku Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa vaksin HPV sangat penting sebagai tambahan imunisasi dasar yang rutin bagi anak-anak.

Vaksin ini rencananya menarget pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar di 111 kabupaten/kota di berbagai provinsi. Sebut saja Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Gorontalo, Sulawesi Utara, warta Sulawesi Tenggara. Total sasaran, yakni sekitar 889.813 penerima dengan target cakupan sebanyak 95 persen.

Baca juga:Simak Tips Traveling Anti Ribet Saat Puasa

Pelaksanaannya juga berjalan bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus dan November 2022. Pemberian vaksin HPV dosis pertama nantinya akan tersalur kepada siswi kelas 5 SD, kemudian dosis kedua untuk siswi kelas 6 SD.

Adapun program vaksinasi kanker serviks baru mulai berlaku secara nasional pada 2023--2024 mendatang. Walaupun begitu, pihak Kemenkes telah menyiapkan pelatihan secara berjenjang mulai dari tingkat dinas kesehatan sampai puskesmas di setiap daerah.

Baca juga: Menjadi Lebih Optimis, Kenapa Enggak?

Masih Berbayar untuk Kelompok Remaja dan Dewasa

Vaksinasi untuk remaja | Foto: Pexels
info gambar

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, pemberian vaksin HPV secara gratis hanya untuk sasaran program imunisasi nasional, yaitu anak perempuan usia sekolah dasar.

Ini mengartikan bahwa perempuan remaja dan dewasa yang ingin memperoleh vaksin kanker serviks mesti melaksanakan vaksinasi secara mandiri melalui fasilitas kesehatan yang tersedia.

Harga vaksinnya sendiri terbilang lumayan mahal. Untuk sekali suntik, pasien wajib membayar sekitar Rp1,3 juta. Namun, biasanya ada pula yang menawarkan subsidi lebih murah, yakni sebesar Rp800 ribu.

Referensi: CNN Indonesia | Suara | Detik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini