4 Ciri Seseorang dengan Self Esteem Rendah, Salah Satunya Pesimis!

4 Ciri Seseorang dengan Self Esteem Rendah, Salah Satunya Pesimis!
info gambar utama

Self esteem didefinisikan sebagai evaluasi seseorang dalam menilai dirinya sendiri, yakni seberapa puas seseorang dengan dirinya sendiri (Johnson, dalam Sveningson, 2012). Mruk (2006) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor eksternal yang memengaruhi self esteem, khususnya pada remaja, yakni faktor keluarga meliputi dukungan dan keterlibatan orang tua, kehangatan orang tua, harapan dan konsistensi orang tua, pola asuh, dan modeling (Febrina et al., 2018).

Selain peran orang tua, faktor lain yang memengaruhi self esteem adalah gender, ras, etnis, status sosio-ekonomi, dan nilai sosial. Seseorang dengan self esteem yang rendah dapat diidentifikasi melalui berbagai karakteristik.

Yuk, GoodMates, simak 4 ciri seseorang dengan self esteem yang rendah!

  1. Pesimis

Ciri pertama yang terlihat adalah sikap pesimis. Seseorang dengan self esteem rendah cenderung tidak puas akan dirinya. Sering merasa kurang percaya diri pada kemampuan yang dimiliki. Hal inilah yang melatarbelakangi sikap pesimis tersebut.

Kadangkala, rasa minder dengan penilaian diri yang rendah menyebabkan rasa pesimis muncul. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu kesadaran untuk menerima diri. Dengan begitu, kamu akan memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga mengoptimalkan kelebihan diri sendiri.

Mungkin seringkali GoodMates fokus pada kekurangan sehingga melupakan kelebihan lainnya yang dimiliki. Sebenarnya, mengetahui kekurangan bukanlah sesuatu yang salah. Hanya saja, GoodMates perlu menyadari bahwa ada beberapa hal yang berada di luar kendalimu.

  1. Ingin Jadi Orang Lain

Ciri kedua, berkeinginan menjadi orang lain. Seperti yang disebutkan sebelumnya, self esteem rendah berkaitan dengan ketidakpuasan, penilaian diri pun cenderung rendah. Akibatnya, muncul keinginan untuk menjadi orang lain.

Seringkali muncul keinginan mengubah diri sehingga tampil sebagai orang lain. Entah karena ingin dihargai, dipandang, atau hal lainnya yang terlihat menguntungkan dan menyenangkan.

GoodMates mungkin sering memandang hidup orang lain begitu menyenangkan, bahkan kebahagiaan yang dimiliki orang lain membuat kamu ingin menjadi sepertinya. Nah, sekarang GoodMates bisa mulai belajar lebih mensyukuri dan menghargai setiap proses yang kamu jalani, ya! Setiap orang tentu memiliki masalahnya sendiri serta melalui proses berbeda untuk sampai titik tertentu. Tetap jadi diri sendiri ya, GoodMates!

  1. Tertutup terhadap Kritik

Ciri selanjutnya ialah tertutup terhadap kritik dari orang lain. Biasanya, seseorang dengan self esteem rendah akan kesulitan untuk menerima bahwa dirinya memiliki kekurangan sehingga orang lain memberikan kritik.

Padahal, kritik yang disampaikan dengan baik seharusnya kita jadikan penyemangat dan pembangun untuk merefleksi diri, meski terkadang sulit diterima. Sikap tertutup ini justru membangun penilaian buruk tentang diri sendiri, lho.

  1. Sering Alami Kecemasan Sosial

Ciri terakhir adalah mengalami kecemasan sosial. Rasa cemas yang muncul dalam diri setiap orang merupakan sesuatu alamiah. Namun, rasa cemas berlebihan pun kurang baik, pasti akan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Seseorang dengan self esteem yang rendah cenderung lebih sering mengalami kecemasan sebab orang tersebut meragukan dan merasa tidak puas akan dirinya. Kecemasan ini berkaitan pula dengan rasa pesimis.

Itulah 4 ciri seseorang dengan self esteem rendah. Tentunya, GoodMates perlu menyadari bahwa segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki merupakan anugerah dari Tuhan.  Yuk, mulai belajar untuk lebih mensyukurinya dari sekarang.

Dengan mengenal segala yang ada dalam diri sendiri, niscaya GoodMates mampu bertumbuh dan berkembang sebagai pribadi optimis, mencintai diri sendiri, membuka diri terhadap kritik, serta melengkapi hidup dengan penuh rasa syukur.

 

Referensi: IDN Times | Your Say

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini