Yuk Intip Program Kampus Mengajar! Apa Saja Benefitnya?

Yuk Intip Program Kampus Mengajar! Apa Saja Benefitnya?
info gambar utama

#FutureSkillsGNFI

Kampus Mengajar adalah bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Program ini merupakan transformasi dari Program Kampus Mengajar Perintis yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan memberdayakan para mahasiswa untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan dan inovasi kegiatan pembelajaran.

Program Kampus Mengajar ini mengajak kamu sebagai mahasiswa untuk berkolaborasi, beraksi, dan berbakti untuk negeri di sekolah yang ditugaskan baik jenjang SD maupun SMP. Selama 1 semester mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang SD dan SMP khususnya di bidang literasi dan numerasi.

Dengan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar, kamu akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan karakter, serta mendapat pengalaman mengajar yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (SKS).

Syarat Pendaftaran Kampus Mengajar

Berikut syarat bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program Kampus Mengajar:

  1. Mahasiswa aktif dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dibawah naungan Kemendikbud Ristek.
  2. Minimum sedang menempuh semester 4.
  3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,0 dari skala 4,0.
  4. Berasal dari PTN yang terakreditasi dan Program Studi dengan akreditasi minimum B.
  5. Diutamakan memiliki prestasi, pengalaman mengajar dan berorgarnisasi (sebagai tambahan poin penilaian).
  6. Memperoleh surat rekomendasi dari program studi yang diketahui pimpinan perguruan tinggi untuk mengikuti kegiatan Kampus Mengajar.
  7. Mempunyai nomor induk siswa nasional atau NISN yang terdaftar di Dapodik dan diverifikasi pada akun Kampus Merdeka atau MBKM.
  8. Belum pernah diterima di program Kampus mengajar sebelumnya.

Ahyan Fidayani, Mahasiswa Pelaksana Program Kampus Mengajar Angkatan 3

Kegiatan pengajaran di kelas | Foto: Dokumentasi pribadi
Kegiatan pengajaran di kelas | Foto: Dokumentasi pribadi

Ahyan Fidayani atau yang biasa disapa Ahyan merupakan mahasiswa semester 6 Prodi Ilmu Administrasi Negara pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai, Kalimantan Selatan. Bersama keempat rekan lainnya dengan latar belakang Prodi dari Perguruan Tinggi yang berbeda-beda digabung ke dalam satu tim pelaksana Kampus Mengajar Angkatan 3.

Sejak penerjunan mahasiswa pada 1 Maret 2022, Ahyan antusias untuk bisa merasakan pengalaman sebagai duta pengajar di sekolah penempatan. Terlebih dia berasal dari Prodi non keguruan sehingga pengalaman sebagai seorang pengajar ini merupakan pengalaman yang sangat berharga baginya.

“Jujur, sangat senang bisa ditempatkan di SD Negeri Kota Raja, Amuntai Selatan, karena selain penemapatannya sesuai dengan domisili, saya juga bisa bertemu dan bekerja sama dengan rekan dari kampus lainnya. Bahkan ada yang dari luar kabupaten juga loh, salah seorang teman saya ada yang berasal dari Banjarmasin,” ujar Ahyan.

Ahyan beserta rekan mahasiswa lainnya siap berkontribusi untuk membawa perubahan dan inovasi pembelajaran di SD Negeri Kota Raja. Masing-masing membawa latar belakang ilmu yang berbeda dari Program Studi yang ditempuh. Sehingga tetcipta suatu kolaborasi bersama pihak sekolah untuk memajukan proses pendidikan di sana.

Experience is the number one benefit”, lebih dari itu kami juga mendapatkan konversi satuan kredit semester senilai 20 SKS, jadi dibebaskan untuk tidak mengikuti perkuliahan di semester ini, dapat uang saku bulanan Rp 1.200.000 serta bantuan UKT maksimal Rp 2.400.000”, ucap Ahyan.

Peserta Kampus Mengajar Angkatan 3 mendapatkan dana transportasi khusus program yang diadakan secara luring, bagi mahasiswa yang ditugaskan di luar domisili akan mendapatkan biaya tiket pesawat, kereta api, dan bis untuk 1 kali perjalanan PP (pulang-pergi).

Dana kedatangan dibayarkan 1 kali dengan nominal Rp 600.000. Mahasiswa juga akan mendapatkan dana untuk 2 kali swab antigen. Perlu diperhatikan, bagi mahasiswa yang telah mendapatkan bantuan biaya hidup dari beasiswa pemerintah lainnya, maka biaya yang diterima merupakan selisih dari uang yang diterima dari beasiswa.

“Habis dikasih pembekalan 1 bulan, lanjut observasi dan adaptasi di sekolah selama 1 minggu kami langsung menyusun program kerja, banyak banget kegiatan yang ingin dijalankan”, ujar Ahyan.

Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

Pembagian hadiah 'Kelas Point' dan 'Daily Siswaku' | Foto: Dokumentasi pribadi

‘Kelas Point’ dan ‘Daily Siswaku’ merupakan media yang dilakukan Ahyan dan para rekan untuk mendorong siswa melakukan kegiatan positif dirumah serta aktif dalam pembelajaran di kelas. Siswa akan bersinggungan langsung dengan kegiatan literasi dan numerasi.

“Pastinya kami juga berkolaborasi dengan guru, melakukan pendekatan keagamaan, melaksanakan AKM kelas, belajar Bahasa Inggris, dan menerapkan metode belajar kreatif,”, Ahyan menambahkan.

Membantu Adaptasi Teknologi

Pengenalan teknologi melalui AKM kelas | Foto: Dokumentasi pribadi

“Pembelajaran menggunakan LCD, laptop, dan internet, kami juga memperlihatkan video pembelajaran loh, alhasil siswa mengenal media belajar selain buku dan papan tulis”, tutur Ahyan. Siswa juga diberikan pengarjaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Siswa diberikan penjelasan dan praktik penggunaan Microsoft Office. Hasil dari kegaitan ini yaitu dapat mengenalkan teknologi dan kegunaannya kepada siswa selagi masih di bangku dasar.

Membantu Administrasi Sekolah

Membantu administrasi sekolah | Foto: Dokumentasi pribadi

Kegiatan yang dilakukan berupa membuat dan mengelola Buku Tamu dan Buku Pinjam Perpustakaan, membuat kartu anggota perpustakaan, dan membantu membuat soal-soal ulangan sekolah. Melakukan pengisian data untuk raport siswa, membuat buku kegiatan Ramadhan, membuat daftar kehadiran siswa, membuat kupon untuk Kelas Point, dan lembar kegiatan untuk Daily Siswaku

Pengembangan Minat dan Bakat Siswa

Penampilan tari oleh siswa | Foto: Dokumentasi pribadi

Ahyan bersama para rekan lainnya menjalankan program kerja dengan pengembangan minat dan bakat siswa. adapun kegiatan yang dilaksanakan di sekolah di luar jam pelajaran yaitu seperti pengajaran tari, paduan suara, dan pengajaran alat musik.

Latihan paduan suara | Foto: Dokumentasi pribadi

“Siswa sangat tertarik dan antusias dengan hal-hal baru di luar pembelajaran di kelas, jadi sayang jika minat siswa ini tidak disalurkan lewat pengembangan bakat mereka, sekalian sebagai media ekstrakulikuler sekolah”, ujar Ahyan.

Penampilan pianika oleh siswa | Foto: Dokumentasi Pribadi

Kegiatan pengembangan minat dan bakat siswa ini dilakukan rutin sebagai kegiatan mingguan. Seluruh siswa awalnya diminta untuk mengikuti kegiatan kemudian siswa yang mempunyai potensi akan dilatih lebih lanjut untuk penampilan kenaikan kelas dan perpisahan.

 

Referensi: Wawancara | 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini