Budi Daya Jamur, Berbisnis Sekaligus Menjaga Lingkungan

Budi Daya Jamur, Berbisnis Sekaligus Menjaga Lingkungan
info gambar utama

Jamur merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi bagus dari segi bisnis. Tidak hanya itu, budi daya jamur sejatinya juga memanfaatkan limbah dan bahan lainnya yang ramah lingkungan, sehingga berpengaruh baik terhadap upaya menjaga lingkungan.

Jamur diyakini mengandung protein tinggi. Dilansir dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, di setiap 100 gram jamur terdapat 3,1 gram protein. Senada dengan itu, guru Besar bidang mikologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Lisdar A. Manaf, mengatakan bahwa jamur kaya akan protein nabati dengan kadar yang mencapai 10 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding kadar protein sayuran.

Selain berprotein tinggi, jamur juga mengandung karbohidrat. Manaf—sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia—menjelaskan bahwa kandungan karbohidrat pada jamur lebih dari 50 persen. Dengan begitu, jamur bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengentaskan gizi buruk atau stunting

Baca Juga: 5 Tanaman yang Bisa Netralkan Bau Ruangan, Cocok untuk di Rumah

Potensi Bisnis Budi Daya Jamur

Memasuki awal tahun 2022 lalu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengajak generasi muda untuk menjadi petani jamur. Menurutnya, kebutuhan jamur saat ini sangat tinggi, sehingga menjadi peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya budi daya jamur yang berakhir sukses dengan meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.

Detik.com melaporkan, seorang petani milenial asal Sukabumi, Dede Latif, berhasil mendapatkan ratusan ribu rupiah per hari. Padahal, budi daya jamur tiram yang ia lakoni selama 10 tahun itu hanya bertempat di halaman sekitar rumahnya.

Dalam sumber yang sama, ibu-ibu PKK Desa Rante Mario, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) diketahui berhasil meraup untuk dari budi daya jamur tiram. Mereka berhasil mendapatkan Rp1 juta per bulan dari hasil penjualan jamur tersebut.

Dede Latif dan ibu-ibu PKK Desa Rante Mario hanyalah dua dari sekian banyak pengusaha sukses berkat budi daya jamur. Di sisi lain, potensi bisnis budi daya jamur juga tampak dari permintaan di pasaran.

Kementerian Pertanian melaporkan, kebutuhan konsumsi jamur di Indonesia cukup tinggi. Namun, produksi jamur hanya baru mencapai 33 ton per tahun. Artinya, konsumsi jamur sudah mulai digemari masyarakat, tetapi masih perlu dorongan produksi dari segi produsen jamur.

Selain itu, masih banyak jenis jamur yang belum dieksplor. Beberapa jenis jamur yang dilaporkan Kementerian Pertanian berpotensi bisnis, antara lain,  jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, jamur shitake, dan jamur kancing. 

Baca Juga: Stop Plastic Bag, Mari Beralih ke Cassava Bag!

Budi Daya Jamur Ramah Lingkungan

Budi daya jamur relatif mudah dilakukan dan tidak memakan modal yang besar. Masoem University memperkirakan modal yang dibutuhkan untuk memulai budi daya jamur berkisar 15 juta hingga 20 juta rupiah. Modal tersebut jauh lebih sedikit dibanding modal untuk jenis usaha lainnya. 

Selain mudah dan murah, budi daya jamur juga dapat dilakukan dengan metode tanam yang ramah lingkungan. Salah satu media tanam untuk jamur ialah baglog, yakni wadah tanam yang berisi limbah serbuk kayu atau gergaji yang dikomposkan dan dibentuk berbentuk kantong.

Senjarini dan Purnomo dari Universitas Jember dalam Jurnal Agroekoteknologi, limbah kayu merupakan salah satu limbah yang banyak ditemukan dari aktivitas masyarakat agraris, seperti Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah kayu untuk baglog budi daya jamur, maka upaya untuk pengolahan limbah di Indonesia juga ikut terbantu.

Tidak hanya itu, baglog bekas budi daya jamur juga bisa digunakan ulang untuk kegiatan budi daya lainnya. Dilansir dari agroindonesia.co.id, baglog yang sudah berisi kompos itu aman digunakan untuk media tanam bunga dan sayuran, pengurai cacing, serta wood pellet yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor kayu.

Baca Juga: Cara Mudah Ajarkan Anak Menjaga Lingkungan Hidup

Budi daya jamur pada kenyataannya tidak hanya memiliki potensi bisnis, tetapi juga berpotensi untuk memperbesar upaya menjaga kelestarian lingkungan. Apakah GoodMates tertarik untuk memulai budi daya komoditas hortikultura yang satu ini?

Referensi: Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian | CNN Indonesia | Detik.com (1), (2), (3) | Kementerian Pertanian | Masoem University | Jurnal Agroekoteknologi | agroindonesia.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini