Mengenal Pentingnya Empat Keterampilan Berbahasa

Mengenal Pentingnya Empat Keterampilan Berbahasa
info gambar utama

Bahasa nyaris tidak bisa dilepaskan dari kegiatan sehari-hari. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, bahasa menjadi media penyampaian pesan. Sejatinya, bahasa memiliki aspek keterampilan khusus yang penting untuk dikuasai. Keterampilan berbahasa tersebut meliputi empat hal, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Empat keterampilan berbahasa menjadi penentu dalam keberhasilan penerapan fungsi bahasa dalam keseharian. Mengutip Narabahasa.id, Ivan Lanin menjelaskan bahwa bahasa terdiri dari tiga fungsi, yakni fungsi ekspresi, komunikasi, dan sosial. Seluruh fungsi tersebut dapat terlaksana apabila seseorang mampu menguasai empat keterampilan berbahasa. 

Dengan menguasai empat keterampilan berbahasa, seseorang dapat memahami dan menciptakan konteks yang tepat ketika bertukar informasi dengan orang lain, baik secara lisan maupun nonlisan. Hal ini tentunya akan mempermudah proses komunikasi di lingkungan sosial, sehingga kesalahpahaman atau miskomunikasi dapat diminimalisir.

Dalam ilmu pendidikan, keterampilan berbahasa dikenal sebagai model untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan karakteristik peserta didik. Selain itu, menurut Ikatan Guru Indonesia, keterampilan berbahasa juga erat kaitannya dengan literasi. Salah satu faktor dalam mencapai kemampuan literasi yang baik ialah menguasai empat keterampilan berbahasa. 

Karenanya, empat kemampuan berbahasa perlu untuk dipelajari dan dikuasai bagi semua individu. Berikut penjelasan dari empat keterampilan berbahasa tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Literasi bersama Komunitas Peduli Literasi di Indonesia

Keterampilan Menyimak

Menyimak lebih dari sekadar mendengar atau mendengarkan. Secara harfiah, mendengar berarti menangkap bunyi atau suara dan mendengarkan berarti mendengar sesuatu dengan sungguh-sungguh, keduanya dilakukan secara tidak sengaja. Sementara menyimak diartikan sebagai kegiatan mendengarkan dengan sengaja dan sungguh-sungguh untuk menangkap makna dari apa yang didengar.

Keterampilan menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks karena meliputi beberapa hal, yakni mendengarkan, memahami, menafsirkan, memaknai, dan merespon bunyi yang didengarnya. Saat menyimak, seseorang tidak hanya pasif, tetapi juga berperan aktif untuk menyusun ulang pesan yang disampaikan oleh sumber suara. Dalam kata lain, menyimak dapat diartikan sebagai kegiatan mendengarkan dan memahami isi simakan.

Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan bagian dari komunikasi lisan, yakni proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata. Lebih jauh, berbicara diartikan sebagai aktivitas penyampaian pesan menggunakan bahasa lisan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, dengan tujuan pesan tersebut dapat dipahami oleh orang lain.

Keterampilan berbicara berarti terampil dalam mengemukakan keinginan, perasaan, ide, atau pesan lisan. Agar dapat menyampaikan segala sesuatunya dengan efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan. Keterampilan ini termasuk keterampilan berbahasa yang produktif. Hal ini karena keterampilan berbicara berfungsi sebagai sarana transformasi informasi yang mengandung pengetahuan.

Baca Juga: Selamat Tinggal Grogi! Simak Cara Lancar Public Speaking

Keterampilan Membaca

Pada hakikatnya, membaca merupakan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan. Membaca dikatakan sebagai kegiatan fisik karena ketika membaca ada bagian tubuh, khususnya mata, yang bekerja. Sementara dikatakan kegiatan mental karena pikiran, persepsi, dan ingatan dilibatkan ketika membaca. 

Tujuan utama dari membaca ialah menemukan makna dari bacaan. Hal ini berarti, membaca bukan sekadar mengeja huruf dan tulisan, tetapi juga memahami apa yang dibaca. Dengan begitu, pemahaman terhadap sumber bacaan merupakan inti dari keterampilan membaca ini. 

Keterampilan Menulis

Menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menyampaikan pesan kepada orang lain melalui rangkaian kata yang ditulis. Menulis juga diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Sama halnya dengan berbicara, keterampilan menulis juga termasuk keterampilan berbahasa yang produktif karena menulis bersifat menghasilkan suatu produk atau karya.

Bila dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa lainnya, menulis merupakan keterampilan yang paling kompleks. Menulis bukan sekadar menyalin kata atau kalimat, lebih dari itu menulis juga menuangkan ide dan pikiran dalam bentuk tulisan yang sistematis agar pembaca dapat memahaminya dengan mudah.

Baca Juga: Rich Habits ala Tom Corley, Kebiasaan Orang Sukses yang Patut Ditiru

Dewasa ini, empat keterampilan berbahasa sering diabaikan dan kian mendapat tantangan seiring berkembangnya zaman, padahal keempatnya saling terkait satu sama lain dan berdampak pada kehidupan sehari-hari. Untuk itu, GoodMates perlu meningkatkan kesadaran dan terus mengasah empat keterampilan berbahasa tersebut.

Referensi: Narabahasa.id | Ikatan Guru IndonesiaSaleh dan Abdullah (2020) | Yanti, Suhartono, dan Kurniawan (2018)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini