Bagaimana Sejarah Kucing Menjadi Hewan Peliharaan Manusia?

Bagaimana Sejarah Kucing Menjadi Hewan Peliharaan Manusia?
info gambar utama

“Cats rule the world.”

Begitulah ucapan Jim Davis, seorang kartunis pembuat animasi Garfield & Friends.

Ucapan ini boleh jadi 'benar adanya', sebab saat ini kucing menjadi salah satu hewan yang benar-benar digandrungi di seluruh dunia. Bahkan, ada anggapan kalau kucing adalah 'majikan' sementara kita adalah 'peliharaan' bagi mereka.

Selain anjing, hewan ini menjadi salah satu peliharaan terpopuler di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mungkin kamu punya kerabat yang memiliki hewan lucu berbulu ini di rumah atau malah kamu sendiri yang memeliharanya?

Memang pecinta kucing ada banyak sekali di Indonesia. Baik kucing ras maupun kucing kampung, semuanya menjadi favorit orang-orang. Dengan sifatnya yang jinak, penurut, lucu, dan menggemaskan, wajar saja bila hewan ini jadi pilihan sebagai peliharaan. Apalagi kucing juga termasuk hewan yang mudah untuk dirawat.

Tapi, pernahkah terpikirkan mengenai bagaimana awal mula hewan ini bisa menjadi dekat dengan kehidupan manusia?

Sebagai pecinta kucing, tentu kamu harus mengetahui bagaimana sejarah kucing menjadi teman dalam peradaban manusia. Bahkan, tahukah kamu kalau kucing ini juga sempat dianggap hewan suci yang setara dengan dewa oleh bangsa Mesir?

Sejarah Kucing : Sudah Bermula Lebih dari 10.000 Tahun yang Lalu

Felis lybica. kucing liar afrika yang menjadi nenek moyang kucing domestik | 123RF (Pinterest)
info gambar

Secara ilmiah, kucing disebut sebagai Felis silvestris catus atau Felis catus. Inilah jenis yang sekarang menjadi pilihan sebagai hewan peliharaan. Karena termasuk ke dalam keluarga Felidae, kucing juga masih tergolong kerabat dengan macan, harimau, singa, hingga jaguar.

Para ahli menyebutkan bila domestikasi atau asal usul kucing berasal dari Timur Tengah, khususnya di daerah bulan sabit subur (fertile crescent). Spesies awal yang menjadi peliharaan diperkirakan adalah kucing liar afrika (Felislybica). Bisa dikatakan kalau hewan inilah yang menjadi nenek moyang kucing rumahan yang ada pada saat ini.

Domestikasi kucing ini tidak terlepas dari aktivitas manusia yang dulu kerap bercocok tanam. Yang mana, kucing dimanfaatkan sebagai hewan penjaga hama. Mengingat pada masa tersebut, wilayah bulan sabit subur juga menjadi awal dari munculnya masyarkat pertanian.

Dilansir dari Smithsonianmag.com, bukti arkeologis mengenai kucing ini cukup banyak ditemui dan kebanyakan juga berasal dari daerah tersebut. Bahkan, sebagaimana tertulis dalam jurnal penelitian Science di situs tersebut, spekulasi dari peneliti menyebutkan bila proses domestikasi ini sudah dimulai sejak 12.000 tahun yang lalu.

Dulu, Mesir dianggap sebagai tempat dari awal mula domestikasi kucing, tepatnya sekitar 3600 tahun yang lalu. Selain itu, kucing adalah hewan yang sangat dihargai di negara ini. Tentunya kamu sudah tahu kan bila Sphinx yang berada dekat Piramida Giza memiliki bentuk kucing. Bahkan, bangsa Mesir kuno juga punya dewi yang juga memiliki rupa kucing, yaitu Dewi Bastet.

Namun anggapan tentang Mesir sebagai awal mula domestikasi ini berubah setelah ada penemuan kerangka kucing yang ditemukan di Pulau Siprus dengan usia 9.500 tahun. Hal ini sebagaimana tertulis dalam sebuah penelitian berjudul The Taming of The Cat yang dipublikasikan oleh Scientific American.

Uniknya, kerangka kucing ini ditemukan terkubur bersama dengan kerangka manusia. Ini mengindikasikan bila sejak saat itu, kucing sudah menjadi sahabat manusia jauh sebelum peradaban bangsa Mesir Kuno.

Hal yang tak kalah menarik, Siprus juga sebenarnya bukanlah asal dari kucing tersebut. Artinya, kucing tersebut kemungkinan dibawa menggunakan kapal dari wilayah Syam atau Levant.

Mengenal Kucing Bakau, Kucing Hutan Langka Asal Indonesia

Bagaimana kucing bisa tersebar ke seluruh dunia?

Kucing | Michael Sum (Unsplash)
info gambar

Tidak cuma oleh bangsa Mesir kuno, dalam sejarah di berbagai peradaban, kucing juga menjadi salah satu hewan yang sangat dihargai.

Di Eropa, bangsa Romawi menganggap kucing sebagai simbol kebebasan. Bergeser ke benua Asia, kucing juga punya anggapan sebagai simbol keberuntungan di Tiongkok.

Bila memang kucing ini asalnya dari Timur Tengah, lantas apa yang membuat kucing ini menjadi menyebar ke seluruh belahan dunia?

Seperti cerita mengenai kucing yang ada di Siprus, jawabannya adalah dengan dibawa oleh manusia.

Bersumber dari businessinsider.org, karena pada saat itu kucing sangat populer sebagai pengusir hama, tren ini mulai menyebar ke utara Turki, tepatnya oleh orang-orang Rumania dan Bulgaria.

Kemudian, orang Viking dan Romawi juga tertarik dengan hewan berbulu ini. Mereka pun akhirnya memanfaatkan kucing sebagai pengusir hama yang ditempatkan di geladak kapal. Dari sinilah, gelombang kepopuleran kucing semakin tersebut semakin besar hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Hal ini juga semakin diperkuat dengan sebuah penelitian dari Claudio Ottoni dari University of Rome. Sebagaimana dilansir dari detik.com, hasil penelitiannya menyebutkan kalau DNA kucing purba kerap ditemukan di berbagai kota pelabuhan di seluruh dunia.

Jadi, begitulah sejarah panjang dari nenek moyang anabul atau 'anak bulu' yang hobi mengeong ini. Seiring dengan berlalunya zaman, dari kucing liar afrika, kini mereka berevolusi menjadi kucing domestik hingga bisa menjadi hewan peliharaan yang orang-orang sukai seperti sekarang.

Selain di Jepang, Indonesia Juga Punya Pulau yang Penduduknya Kucing

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini