Keanekaragaman Fauna Indonesia: Asiatis, Australis, dan Peralihan

Keanekaragaman Fauna Indonesia: Asiatis, Australis, dan Peralihan
info gambar utama

Fauna Indonesia sangat beragam. Hal itu berbanding lurus dengan Indonesia yang menempati posisi ke-9 sebagai negara yang memiliki hutan terluas di dunia. Dari Sabang sampai Merauke, wilayah daratan di Indonesia masih ditutupi oleh perhutanan. Hal itu menjadi ladang subur bagi tumbuhnya berbagai fauna Indonesia yang jumlahnya lebih dari 350.000.

Keragaman fauna Indonesia tersebut terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian yang paling umum dipakai untuk membagi tipe atau jenis fauna Indonesia adalah pembagian berdasarkan wilayah atau zona. Pertama adalah zona asiatis, kedua zona australis, dan ketiga adalah zona peralihan.

Melihat Lebih Dekat Keunikan Satwa Indonesia

Fauna Indonesia sangat menyebar. Persebarannya tidak hanya ada di darat, akan tetapi juga di laut. Darat dan laut Indonesia saling bersatu padu untuk membentuk sebuah habitat yang nyaman bagi fauna yang menggantungkan hidupnya pada alam Indonesia.

Beberapa jenis keanekaragaman hewan di Indonesia berdasarkan jenisnya adalah mamalia, aves atau burung, invertebrata, ikan, amphibi, reptil, dan lain sebagainya. Beberapa di antaranya merupakan hewan endemik yang hanya ada di Indonesia. Semua jenis keanekaragaman hewan tersebut mencerminkan kekayaan alam dan kesehatan alam yang ada di Indonesia.

Peta Persebaran Fauna Indonesia

peta persebaran fauna di indonesia,zona asiatis australis peralihan

Peta persebaran fauna yang ada di Indonesia seperti yang sudah disinggung di atas dibagi menjadi tiga. Pembagian ini bukanlah tanpa alasan. Persebaran fauna yang ada di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor persebaran, sarana persebaran, dan hambatan persebaran. Melansir dari laman Kontan berikut ini adalah peta persebaran fauna di Indonesia:

1. Fauna Zona Asiatis

fauna asiatis, pengertian, ciri, contoh

Zona asiatis merupakan persebaran fauna di kawasan Barat Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh fauna dari wilayah benua Asia. Zona ini meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali bagian barat.

Ciri-ciri fauna Asiatis

  • Zona ini memiliki karakteristik yaitu terdapat jenis fauna yang berukuran besar dan menyusui.
  • Jarang sekali ditemukan jenis burung yang memiliki warna yang cerah.
  • Fauna zona asiatis tidak memiliki jenis hewan yang berkantung.

Contoh hewan zona Asiatis:

Fauna asiatis dari jenis hewan mamalia adalah gajah sumatera, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, owa jawa, monyet, orangutan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, bajing, beruang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, kukang, dan lain sebagainya.

Baca juga: Fauna Asiatis, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Sementara itu, hewan zona asiatis dari jenis reptil adalah biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan trenggiling. Sedangkan dari jenis burung adalah burung elang, bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang, dan lain sebagainya. Dari jenis ikan adalah ikan mujair, ikan arwana, dan pesut.

2. Fauna Zona Australis

Fauna australis pengertian, ciri, contoh

Zona kedua adalah zona australis, yaitu zona dengan persebaran fauna di kawasan Timur Indonesia yang dipengaruhi dari jenis hewan di wilayah Australia. Zona ini disebut juga sebagai fauna Gondwana. Adapun wilayah yang meliputi zona fauna jenis ini adalah Kepulauan Aru dan Papua.

Ciri-ciri Fauna Australis

  • Pada zona australis banyak ditemui binatang yang berukuran kecil, binatang berkantung, dan binatang menyusui.
  • Pada zona ini jarang atau bahkan tidak ada jenis hewan kera dan sedikit sekali jenis ikan air tawar.
  • Banyak ditemukan jenis burung berwarna.

Contoh hewan zona australis

Contoh fauna australis jenis mamalia adalah kanguru, walabi, beruang, koala, kuskus, kanguru pohon, dan lain sebagainya.

Baca selengkapnya di: Fauna Australis: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Sementara itu, fauna australis jenis reptil adalah buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. Contoh hewan jenis amfibi adalah katak pohon, katak terbang, dan katak air. Sedangkan dari jenis burung adalah burung kakatua, beo, nuri, raja udang, cenderawasih, kasuari, dan lainnya.

3. Fauna Zona Peralihan

fauna zona peralihan pengertian, ciri, contoh

Ketiga adalah zona peralihan atau zona australia-asia. Zona peralihan adalah fauna Indonesia bagian tengah. Meliputi Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Hal inilah yang menjadi sebab banyaknya hewan endemik atau asli Indonesia yang lahir di zona ini. Hewan yang menempati zona ini merupakan campuran dari fauna Indonesia barat dan timur.

Adapun karakteristik dari hewan di zona peralihan ini adalah banyaknya jenis hewan yang mirip dengan tipe Asia dan Australia. Contoh hewan zona peralihan dari jenis mamalia adalah anoa, babi rusa, tapir, duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, banteng, dan lainnya.

Contoh dari jenis amfibi adalah katak pohon, katak terbang, dan katak air. Dari jenis reptil adalah ular buaya, biawak, dan komodo. Sedangkan dari jenis burung adalah burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati, angsa, dan lain sebagainya.

Berbagai Konservasi Fauna untuk Melindungi Satwa Langka khas Indonesia

Pixabay
info gambar

Untuk melindungi beragam fauna Indonesia, perlu diadakan sebuah konservasi di berbagai wilayah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa fauna yang memiliki habitat asli Indonesia tersebut bisa terus hidup dan lestari sampai kapan pun. Melansir dari laman dlh.semarangkota.go.id, berikut ini adalah berbagai macam daerah konservasi yang ada di Indonesia.

1. Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi)

Taman Nasional Lore Lindu ini terletak di ketinggian mencapai 1.000 mdpl. Vegetasi utama dari taman nasional ini adalah hutan dan pegunungan. Daerah ini merupakan wilayah zona peralihan yaitu wilayah Asia dan Australia. Perlu diketahui juga bahwa di kawasan ini merupakan habitat terbesar mamalia asli Sulawesi dan terdapat kurang lebih 55 jenis kelelawar dan 230 jenis burung.

2. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

Daerah konservasi kedua flora dan fauna Indonesia ini terletak di ujung barat Pulau Jawa dan dikenal sebagai rumah bagi badak jawa. Di wilayah ini, datarannya dipenuhi oleh hutan yang memiliki banyak pohon palem. Selain itu, Taman Nasional Ujung Kulon juga memiliki hutan di pinggir pantai yang sangat indah.

3. Waigeo Barat (Raja Ampat)

Daerah ini memiliki bentangan alam yang terdiri dari berbagai pulau yaitu Sulawesi, Batanta, dan Missol. Di Waigeo Barat ini menyimpan banyak sekali flora dan fauna Indonesia bagian timur. Selain itu, beberapa pulau yang bersatu padu tersebut juga membentuk gugusan yang sangat indah. Tempat ini juga cocok sebagai destinasi wisata.

4. Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatera)

Daerah konservasi keempat adalah Taman Nasional Kerinci Seblat yang terletak di Sumatera. Daerah ini dipenuhi dengan bentangan alam berupa dataran tinggi, rawa air tawar, pegunungan, hutan, dan subalpin. Di daerah ini, menyimpan berbagai jenis flora dan fauna khas Sumatera.

5. Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatera)

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan wilayah yang berada di ketinggian 3.404 mdpl. Taman ini merupakan salah satu wilayah konservasi yang terpenting di Asia, karena keragaman habitatnya. Lebih dari 89 jenis spesies langka yang berhasil berkembang biak dan dilindungi di taman nasional ini. di antaranya adalah orangutan sumatera, badak sumatera, harimau sumatera, beruang madu, gajah sumatera, rangkong papan, ajag, dan siamang.

6. Tanjung Puting (Kalimantan)

Wilayah konservasi ini sangat spesial karena dipilih oleh UNESCO sebagai cagar biosfer. Kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan flora dan fauna Indonesia, khususnya orangutan. Bentang alam yang cukup dikenal adalah Tanjung Harapan, yang meliputi area pantai. Di Tanjung Puting juga terdapat tempat rehabilitasi orangutan yang disebut sebagai Camp Leakey.

Demikian adalah keanekaragaman fauna Indonesia yang meliputi pembagian tiga zona yang penting untuk diketahui. Beberapa di antaranya memang terancam punah, oleh karena itu konservasi alam dibuat untuk melindungi fauna Indonesia dari ancaman kepunahan.

Baca juga: Fauna Endemik Indonesia, Simak Pengertian dan Contoh Hewan yang Tersebar di Indonesia

sumber:

https://dlh.semarangkota.go.id/daerah-konservasi-flora-dan-fauna-di-indonesia-yang-dilindungi/

https://regional.kontan.co.id/news/flora-dan-fauna-di-indonesia-wilayah-persebaran-dan-jenis-jenisnya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini