Euforia Bantrung Cultural Festival 2022

Euforia Bantrung Cultural Festival 2022
info gambar utama

#WritingChallengeKawanGNFI #CeritadariKawan #NegeriKolaborasi #MakinTahuIndonesia

Sedekah Bumi merupakan salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan Pemerintah Desa Bantrung. Selama beberapa tahun, acara tersebut dilaksanakan dengan konsep yang sama. Namun ada yang berbeda dengan tahun ini. Pasalnya, perhelatan kali ini dikemas dengan apik, padat namun sarat akan nilai-nilai budaya.

Rangkaian acara Sedekah Bumi ini dimulai sejak pertengahan bulan Agustus. Acaranya meliputi festival kuliner, senam dan jalan sehat berhadiah, gebyar PKK, pasar malam, pameran UMKM, pentas seni budaya, festival sejuta jagung, live show kentrung, ziarah leluhur, manganan dan pagelaran wayang kulit.

Acara festival kuliner digelar dengan mengadakan lomba pengolahan menu dari bahan baku lokal berupa singkong dan jagung. Disini peserta dituntut untuk mampu berkreatifitas menggali potensi lokal berupa bahan pangan yang sederhana kemudian mengolahnya menjadi makanan yang bergizi dan berdaya jual tinggi.

Pada hari dilaksanakannya Festival Kuliner, Sabtu 20 Agustus 2022, diadakan pula kegiatan pertandingan sepak bola. Pertandingan ini diikuti oleh segenap perangkat desa, tokoh RT & RW se-Desa Bantrung. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan keakraban perangkat desa dengan para tokoh RT & RW yang merupakan bagian penting dalam proses pembangunan desa.

Keesokan harinya, Minggu, 21 Agustus 2022, sejak pukul 06.00 WIB halaman balai desa sudah penuh sesak dengan masyarakat yang antusias mengikuti senam dan jalan sehat berhadiah. Untuk memeriahkan acara ini, panitia menyediakan ratusan hadiah dengan hadiah utama sepeda motor bagi warga yang beruntung mendapatkannya.

Selepas pengundian hadiah sekitar pukul 13.00 WIB, acara dilanjutkan dengan Gebyar PKK. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lomba membaca puisi bertema kemerdekaan. Lomba ini diikuti para pelajar di Desa Bantrung. Pelaksanaan lomba ini digawangi oleh ibu-ibu PKK Induk Desa dengan maksud menjalin kekompakan antar anggotanya serta memupuk rasa nasionalisme para generasi muda Indonesia.

Di hari yang sama, masing- masing RT bersiap mengikuti penilaian lingkungan dalam lomba Guyub Rukun HUT RI ke-77. Beberapa waktu sebelum penilaian, masyarakat sudah bergotong-royong menata dan membenahi lingkungan RT mereka. Ada beberapa aspek penting dalam penilaian lomba tersebut. Diantaranya adalah sanitasi, pembuangan sampah, kebersihan dan keindahan lingkungan. Sesuai dengan tema lombanya yaitu Guyub Rukun, terselip harapan panitia agar tercipta kerukunan seluruh warga utamanya dari masing-masing RT dalam bergotong royong, peduli dengan kebersihan dan keindahan lingkungan mereka.

Senin pagi, 22 Agustus 2022, panitia sibuk kembali mempersiapkan arena utama Bantrung Cultural Festival 2022. Lokasinya berada tepat di halaman balai desa. Sementara, disekitarnya berjajar stan pameran UMKM yang juga telah dipersiapkan oleh panitia. Penempatan stan pameran UMKM yang mudah dijangkau dan menjadi jalur masuk ke arena utama, diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung untuk mengenalkan dan membeli produk-produknya, yang pada akhirnya dapat membangkitkan perekonomian warga sehingga menjadi masyarakat yang mandiri di bidang ekonomi.

Bazar dan pameran ini dilaksanakan dalam waktu tiga hari. Dan selama itu pula ada beberapa kegiatan lainnya seperti; free hair cut (potong rambut gratis), pijat gratis, donor darah, pentas seni, dan sebagainya.

Di depan stan pameran, nampak panggung festival yang mengusung konsep back to nature. Dengan konsep tersebut pengunjung akan merasakan suasana pedesaan yang alami. Panggung tanpa atap didukung dengan dekorasi anyaman bambu dan lampu gantung dengan warna temaram menambah kesan suasana bumi dan langit yang menyatu, seperti halnya menyatunya Pemerintah Desa dan warganya. Spot foto-pun didesain seklasik mungkin dengan caping petani, jerami, jagung serta daunnya dipercantik dengan lampu-lampu rotan, dan properti natural lainnya menambah keunikan tersendiri.

Dokumentasi Pribadi
info gambar

Pembukaan festival dilaksanakan pada Senin sore, 22 Agustus 2022. Acara ini dihadiri oleh Camat Batealit, Bapak Mustakhim, MM beserta jajarannya. Usai membuka festival, beliau menyempatkan diri mengunjungi stan bazar. Beliau berkenan mencicipi menu olahan jagung yang dibagikan secara gratis oleh UMKM Fatayat Bantrung. Diantara menu yang disajikan adalah grontol, lepet jagung, bakwan jagung, puding jagung dsb. Komentar dan kesan positif beliau sampaikan kepada Bapak Petinggi dan UMKM Fatayat Bantrung. Tidak terasa senja tiba dan alunan musik akustik yang tampil secara live menghantar matahari ke peraduannya.

Suasana malam-pun semakin meriah. Festival Sejuta Jagung diramaikan dengan pentas seni rebana, gamelan,karawitan serta penampilan tari-tarian dari para pelajar Desa Bantrung, tidak ketinggalan penampilan artis Evis Renata. Disela menonton pertunjukan tersebut, warga bisa berfoto di tempat yang disediakan atau sembari bernostalgia dengan membakar jagung serta menikmati segelas kopi hangat secara gratis.

Dokumentasi Pribadi
info gambar

Selasa, 23 Agustus 2022 pukul 06.00 WIB prosesi Pragat Kerbau dimulai, yaitu tradisi penyembelihan kerbau sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sementara di dapur balai desa tim mempersiapkan hidangan dan semua kebutuhan konsumsi, secara bersamaan diadakan pula Khataman Alqur`an serentak di masjid-masjid Desa Bantrung.

Tepat setelah sholat isya` warga kembali hadir untuk melakukan do`a bersama. Setelah itu, masyarakat bisa menikmati Live ShowKentrung hingga dini hari. Ini menjadi salah satu ikhtiar melestarikan kearifan budaya lokal. Apalagi konon dari budaya inilah cikal bakal nama Desa Bantrung terbentuk. Kentrung adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditabuh, bentuknya menyerupai rebana. Penabuh memainkannya sambil bersenandung menyampaikan cerita-cerita lokal atau keagamaan. Sayangnya, seni kentrung ini hampir punah seiring minimnya generasi muda yang mau mempelajarinya. Ini menjadi salah satu PR bagi kita semua.

Rabu, 24 agustus 2022, warga masyarakat berkumpul menggelar acara ziarah makam leluhur. Kemudian, setelah dhuhur warga kembali ke balai desa untuk mengikuti Manganan. Dalam acara ini telah disediakan tumpeng dan ingkung serta menu-menu kendurenan yang ditata berjajar. Warga berdoa bersama untuk keselamatan, kerukunan, dan kebaikan semua warga. Sebagai malam puncak, semua warga dipersilahkan hadir untuk manganan besar. Ibarat orang punya hajat, warga berdatangan untuk menyerahkan buwohan seikhlasnya, lalu masuk dan menikmati hidangan bersama dengan warga lainnya.Hal ini sebagai bentuk nyengkuyung atau membantu terselenggaranya hajat tersebut. Namun uniknya, uang buwohan tersebut disampaikan pada Ketua RT masing- masing yang duduk berjajar sebagai penerima tamu. Dan uang yang terkumpul dikembalikan ke kas RT masing-masing. Hal ini sebenarnya hanya bertujuan agar warga tidak merasa ewuh pakewuh, sehingga semua bisa hadir berkumpul merayakan sedekah bumi bersama.

Di penghujung malam, ditutuplah seluruh rangkaian kegiatan Bantrung Cultural Festival 2022 dengan pagelaran Wayang Kulit, dengan lakon Wisanggeni Kridho.Kisahnya menggambarkan kondisi kehidupan sosial pada masyarakat plural namun tetap harmonis. Pesan yang disampaikan adalah agar masyarakat serta semua pemangku kebijakan di desa selalu hidup berdampingan, menumbuhkan toleransi agar hidup menjadi ayem, tentrem, rukun dan damai.

Berawal dari rasa memiliki desanya (handarbeni) maka akan timbul keinginan untuk ikut menjaga dan melindungi (hangrungkebi).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini