Menikmati Suasana Bali-Jawa yang Filosofis di Candi Joglo Purwodadi

Menikmati Suasana Bali-Jawa yang Filosofis di Candi Joglo Purwodadi
info gambar utama

Mau merasakan suasana Bali tanpa perlu ke Bali? Tentu bisa, khususnya bagi yang tinggal di wilayah Jawa Tengah. Berkunjunglah ke salah satu tempat wisata andalan yang ada di Kabupaten Grobogan ini, yaitu Candi Joglosemar.

Candi yang populer dengan sebutan candi joglo ini menyajikan akulturasi antara kebudayaan Jawa dan Bali, lengkap dengan suasana perkampungan yang berada di dekat hamparan sawah yang luas. Lokasinya ada di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Candi ini berdiri pada tahun 2012 atas gagasan dari Muhadi dan istrinya selaku pegiat budaya lokal di Grobogan atas dasar keprihatinannya pada krisis budaya yang ada di wilayah Grobogan.

Menurut sang penggagas, Candi Joglo adalah penciptaan candi baru namun dengan berdasarkan sejarah dan jejak budaya zaman dulu di daerah ini.

Kaleidoskop 2022: Kebangkitan Pariwisata Indonesia Bersinar di Mata Dunia

Sebagai tempat pengenalan budaya

Ada alasan mengapa candi ini dinamai sebagai “joglo”. Hal ini mengacu dari sejarah Joglo itu sendiri yang ternyata masih merupakan warisan sejarah Kerajaan Medang kamulan di wilayah Grobogan.

Tak hanya semata-mata sebagai objek wisata dan wadah untuk pengembangan budaya saja., candi Joglo juga memiliki misi untuk menjadi pusat edukasi dalam mengenalkan sejarah tanah Jawa, khususnya Kabupaten Grobogan yang belum banyak diketahui masyarakat.

Muhadi selaku penggagas candi mengatakan kalau alasan penciptaan suasana Bali ini juga tak terlepas dari sejarah peradaban Bali dan Jawa yang pada zaman dulu memiliki ikatan yang tak terpisahkan.

“Padahal budaya ini adalah satu satu yang tidak bisa terpisahkan. disaat budaya dikotak2 maka tdk ada yg namanya kedinamisan”, ujar Muhadi dalam perbincangannya dengan penulis.

Percandian serta bangunan joglo yang ada di sini kaya akan nilai-nilai filosofis budaya.

“Nenek moyang dulu membuat percandian ini untuk apresiasi puji syukur kepada Sang Pencipta. Di sini kita kembangkan satu persatu candi bernama cipta, rasa, dan karsa untuk menggugah kesadaran jiwa manusia sehingga mampu berkarya,” lanjut Muhadi.

Di dalam bangunan joglo juga terdapat berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang sarat akan nilai edukasi. Satu yang cukup menarik adalah artefak fosil berusia 2 juta yang menunjukkan bahwa Grobogan adalah salah satu daerah peradaban tertua di pulau Jawa.

Mistisme Ritual Ngubat: Cara Orang Kerinci Berhubungan dengan Roh Leluhur

Memberdayakan masyarakat

Tempat ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memajukan perekonomian desa melalui berbagai kegiatan dan pembukaan lapak untuk pedagang.

Lalu, ada pula berbagai acara yang rutin dilakukan di Candi Joglo. Mulai dari sendratari Jawa dan Bali, kirab budaya, hingga acara jajanan pasar, semuanya melibatkan warga sekitar serta seniman lokal dalam pelaksanaannya.

Kedepannya, di tempat ini akan dibangun museum seni dan penambahan dua kawasan candi baru.

Pengelola Candi Joglo juga terbuka kepada masyarakat bila menemukan peninggalan benda budaya kuno untuk disumbangkan ke pengelola sebagai pelestariannya.

Garang Asem, Hidangan Ayam Asam Pedas dari Grobogan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini