Upaya Pelestarian Pantai di Padang Indonesia

Upaya Pelestarian Pantai di Padang Indonesia
info gambar utama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki pantai dengan panjang kurang lebih 81.000 km, hingga pesisir panai ini merupaka sumber daya yang sangat besar dan berharga bagi Indonesia. Berbagai macam pulau yang terpisahkan oleh laut dan selat di Indonesia memiliki karakterisktik sendiri perlu dianggap sebagai suatu bangsa yang bersatu juga dalam pengelolaan sumber dayanya.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia menunjukan bahwa pulau-pulau tersebut dikelilingi oleh pesisir dan juga laut. Namun dengan banyaknya pulau yang terbentang, berbagai macam keadaan juga dapat mengancam penduduk sekitar terutama penduduk yang bermata pencaharian di pantai.

Walewangko dan Bolaang Mongondow, Rumah Adat Sulawesi Utara

Adanya gelombang laut dipengaruhi oleh angin, alinitas, suhu, dan kedalaman laut. Dengan adanya gelombang laut ini dapat bergerak ke darat yang akan menumbuk daratan. Dari tumbukan gelombang ini akan berpengaruh terhadap terjadinya erosi pantai atau abrasi.

Abrasi ini tidak bisa dihindari karena hal tersebut merupakan proses alam yang terjadi adalah manusia hanya bisa berupaya untuk memperkecil tingkat abrasi yang terjadi. Terjadinya abrasi ini mengakibatkan air laut menjadi keruh dan sering terjadi longsor di pinggir pantai yang bertebing.

Indonesia ini memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Seharusnya dengan kekayaan hayati yang dimiliki ini penyediaan bahan kebutuhan, terkhusus yang bedasar sumber daya hayata dapat terpenuhi sendiri.

Jika pengelolaan sumber saya hayati ini tidak dikelola menjadi sumber dayang yang dapat berkelanjutan, maka potensi-potensi ini akan berkurang dan akan menjadi ancaman juga masalah di masa yang akan mendatang. Maka dari itu, sumber daya hayati di pesisir dan laut ini harus dijadikan sumber daya yang berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan secara baik.

Selain keanaka ragaman hayati, pantai juga tentunya dapat dijadikan potensi wisata yang dapat dikembangkan. Potensi wisata ini merupakan segala hal dalam keadaan baik yang nyara dan tidak dapat diraba yang digarap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat atau dimanfaatkan.

Bubur Suro, Kelezatan yang Dinantikan Masyarakat Palembang Saat Ramadan

Pengembangan obyek wisata seperti pantai ini merupakan salah satu upaya untuk memelihara, membangun, dan melestarikan baik sarana dan juga prasarana yang tersedia. Upaya pengembangan pariwisata ini didasarkan untuk memajukan tingkat atau kualitas hidup masyarakat juga melestarikan budaya dan tradisi lokal yang ada, meningkatkan pendapatan untuk penduduk lokal, dan memanfaatkan pariwisata yang tersedia seperti pantai seoptimal mungkin.

Pada kesempatan ini, Kawan GNFI akan terfokuskan pada pantai yang berada di Padang. Secara Geografis, kota Padang terletak di pesisir pantai bagian barat pulau Sumatera, dengan garis pantai sepanjang 23 km dan berbatasan dengan Samudera Hindia. Akibat dari hal tersebut, pantai di Kota Padang memiliki gelombang dan arus yang relatif besar.

Selain itu, di sepanjang pantai pada Kota Padang memiliki gugusan pulau-pulau karang yang memiliki daya tariknya tersendiri bagi wisatawan. Prioritas pengembangan objek wiata pantai di Kota Padang ditentukan berdasarkan 2 faktor, yaitu kesesuaian lahan objek wisata dan indeks potensi pengembangan obyek wisata.

Kota Padang ini memiliki obyek wisata pantai yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki daya tarik dan juga keindahan pantai yang airnya sangat jernih, namun masih ada beberapa faktor yang mengakibatkan pantai yang ada di Kota Padang ini tidak banyak wisatawan.

Dalam pengembangan potensi obyek wisata banyak faktor yang mempengaruhi sukses atau tidak pengembangannya. Tentunya untuk mengembangkan obyek wisata pantai ini perlu adanya ide penambahan kreasi wisata yang tidak monoton atau hanya berenang saja, tetapi bisa ditambah outbond yang sesuai dengan kondisi pantainya. Selain itu, ada penambahan kreasi wisata seperti surfing jika pantai nya memiliki ombak yang cukup besar, dan juga bisa dimanfaatkan sebagai tmpat snorkling mengingat kekayaan keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia.

Adapula terkait permasalahan yang dihadapi yaitu pengadaan fasilitas yang memadahi yang kondisinya masih perlu menjadi perhatian terutama bagi pemerintah agar penempatan dan penataan menjadi lebih baik sesai dengan konsep pantai yang dapat menjadi daya tarik untuk para wisatawan untuk datang mengunjungi dan menikmati wisata pantai yang tersedia.

Selain fasilitas yang perlu menjadi perhatian pemerintah, promosi melalui pengembangan dan pemantapan kegiatan public relations, pengembangan dan perluasan wisata, dan juga pengembangan dan pemasaran jasa juga tempat wisata. Daya tarik dari pantai tersebut juga perlu ditonjolkan sehingga hal tersebut bisa menjadi pembeda dengan pantai wisata yang lainnya.

Tradisi Bertaruh Nyawa di Lamalera, Nusa Tenggara Timur

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya objek wisata berupa pantai di Indonesia yang tersebar luas ini perlu diperhatikan terlebih pada bagian pengembangannya. Dengan kita memperhatikan terkait hal tersebut, wisatawan tentunya akan tertarik untuk mengunjungi obyek wisata yang ada. Pemanfaatan sumber daya hayati juga perlu diperhatikan lebih lagi karena Indonesia memiliki kekayaan hayati yang belum tentu dimiliki oleh negara lainnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini